3 Periods Of Jokowi's Discourse Appeared Again, Deputy Speaker Of The House Of Representatives Sufmi Dasco: It's Called Dreams, Can't It Be?
JAKARTA - Pimpinan DPR merespons soal munculnya kembali wacana Jokowi tiga periode. Bahkan, Presiden Jokowi sendiri tak mempermasalahkan wacana tersebut bergulir di ruang publik.
"Pak Jokowi itu kan omong bahwa itu sebatas wacana boleh. Ya namanya juga di Indonesia ini masa mimpi enggak boleh kan gitu," ujar Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan, Jumat, 2 September.
Namun Ketua Harian DPP Gerindra itu mengingatkan, dalam praktiknya, relawan tidak bisa berbuat banyak. Sebab, soal masa jabatan sudah diatur dalam Undang-Undang.
Selain itu, kata Dasco, apabila sudah masuk tahapan Pemilu maka akan lebih sulit dan hanya akan jadi sekedar wacana.
"Secara politik terutama di DPR ya yang membuat aturan kita lihat, karena ini kan pemilu sudah masuk tahapan," kata Dasco.
Sementara soal kemungkinan Amendemen UUD 1945, Dasco tidak bisa berkomentar lebih jauh. Sebab kata dia, harus menjadi pembahasan di partai lebih dulu.
"Saya enggak bisa bilang saya setuju atau tidak setuju. Saya kan mewakili partai, saya harus tanyakan ke partai dulu," kata Dasco.
Sebelumya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mempermasalahkan wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode bergulir di ruang publik. Menurutnya, Indonesia merupakan negara demokrasi yang membebaskan warganya untuk berpendapat.
"Kan ini forumnya rakyat, boleh rakyat bersuara kan. Ini karena negara ini adalah negara demokrasi, jangan sampai ada yang baru ngomong 3 periode kita sudah ramai," kata Jokowi saat menghadiri Musyawarah Rakyat (Musra) di GOR Arcamanik Bandung Jawa Barat, Minggu, 28 Agustus.
Dia menegaskan, perpanjangan masa jabatan presiden tersebut hanyalah wacana yang digulirkan sejumlah masyarakat. Menurutnya, hal ini sama dengan aspirasi masyarakat yang ingin presiden diganti dan mundur.
"Itu kan (perpanjangan jabatan presiden) tataran wacana kan. Kan boleh saja orang menyampaikan pendapat. Orang kalau ada yang ngomong ganti presiden kan juga boleh, ya ndak. Jokowi mundur, kan juga boleh," katanya.
Karena itu, Jokowi tak melarang wacana perpanjangan masa jabatan presiden. Hanya saja, dia mengingatkan agar masyarakat tidak bersikap anarkis apabila menyampaikan pendapat.
"Ini katanya negara demokrasi. Dan itu kan tataran wacana enggak apa-apa. Yang paling penting sekali lagi saya ingatkan dalam menyampaikan pendapat, menyampaikan aspirasi, jangan anarkis," kata Jokowi.