JAKARTA - Selepas menghadapi Australia--yang merupakan laga debut sebagai pelatih Timnas Indonesia--Patrick Kluivert memperingatkan agar tidak mengharapkan perubahan besar-besaran pada awal masa jabatannya.

Pernyataan itu ia lontarkan selepas Skuad Garuda tunduk 1-5 melawan Australia di Sydney pada Kamis, 20 Maret 2025.

Publik langsung memandang sinis, tak percaya kepada Kluivert bisa melanjutkan tongkat estafet dari Shin Tae-yong yang dipecat oleh PSSI pada akhir tahun lalu.

Kluivert membela diri. Kekalahan itu, menurutnya, didasari beberapa alasan, salah satu yang paling kuat ialah dia cuma punya kesempatan berlatih dengan timnya pertama kali dengan waktu sedikit sebelum lawan Australia.

Tidak dapat dihindari, hal itu berarti ia memiliki sedikit kesempatan untuk menerapkan banyak hal dalam bentuk evolusi signifikan dalam cara timnya bermain melawan Australia.

"Namun, itu bukan alasan. Tantangan ada di sana untuk dicapai dan kami siap. Situasinya sayangnya benar."

"Hanya saja, saya pikir tim sudah siap. Mereka tahu apa yang kami harapkan. Jadi, kami berharap untuk memainkan pertandingan."

"Perubahan signifikan tidak mungkin saat ini, tetapi tentu saja akan ada beberapa hal yang berubah, tetapi itu di antara kami," tutur Kluivert ketika itu.

Memasuki pertandingan melawan Bahrain, keraguan dari publik semakin mencuat. Kekalahan akan mengubur mimpi Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 lebih cepat.

Publik mulai membandingkan cara bermain Skuad Garuda antara era Shin Tae-yong--yang dirasa lebih berhasil--dan pada masa Kluivert.

Menahan imbang Australia 0-0 pada pertemuan pertama, 10 September 2024, dengan pertahanan kuat ala Shin Tae-yong langsung mendiskreditkan permainan yang menekankan penguasaan bola dan pertahanan tinggi milik Kluivert.

Pencinta sepak bola Tanah Air lebih memilih tidak kalah melawan tim kuat seperti Socceroos dengan penekanan permainan defensif demi mencegah lawan mendapat peluang meskipun penguasaan bola jauh lebih sedikit.

Namun, Kluivert tetap menegaskan akan membawa cara bermainnya ke Timnas Indonesia--gaya yang dinilai banyak pihak sebagai kebiasaan lama yang mungkin sulit dihilangkan mantan penyerang tersebut.

"Saya suka bermain sepak bola. Saya menonton setiap pertandingan (yang dimainkan Indonesia di babak kualifikasi). Yang terpenting ialah kami melakukan apa yang kami inginkan dan menghormati Australia," kata pelatih asal Belanda itu sambil tersenyum.

Sistem itu pula yang ia bawa ke pertandingan Bahrain. Menariknya, kali ini Kluivert berhasil.

Timnas Indonesia meraup tiga poin atas Bahrain melalui gol tunggal Ole Romeny pada menit ke-24 di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 25 Maret 2025.

Kluivert langsung memuji pasukannya yang bermain sesuai keinginannya. Selain itu, dia mengapresiasi kebangkitan Skuad Garuda setelah kekalahan telak melawan Australia.

Kemenangan itu membuat asa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 masih terbuka lebar--meski realistisnya Skuad Garuda bisa mengamankan peringkat ketiga atau keempat untuk berlanjut ke Putaran Keempat Kualifikasi.

Bila berhitung realistis, Timnas Indonesia dalam posisi kuat mempertahankan posisi ketiga atau keempat dengan tambahan tiga poin tersebut.

Kini, pasukan Kluivert ada di peringkat keempat dengan koleksi sembilan poin, berselisih satu poin dari Arab Saudi dan berjarak empat angka dari Australia dengan dua pertandingan tersisa.

"Setelah pertandingan di Australia, semua orang sangat kecewa dengan hasil yang tidak pantas kami dapatkan."

"Namun, untuk kembali dan bermain di kandang sendiri di hadapan para penggemar kami sendiri, dengan penampilan seperti ini, tidaklah mudah."

"Kami harus sangat senang dengan hasil ini. Saya pikir kami pantas menang. Peluang yang kami ciptakan, kami pantas mencetak lebih banyak gol."

"Saya sangat bangga dengan tim. Mereka menunjukkan semangat dan menciptakan peluang. Saya hanya melihat masa depan yang cerah dan ini baru permulaan," ujar Kluivert.

Melihat hasil itu, Kluivert optimistis dua laga berikutnya bisa meraih hasil maksimal yang realistis untuk didapatkan demi menjaga harapan.

Dia punya banyak waktu sampai Juni 2025 untuk mematangkan sistemnya agar bisa mewujudkan target. Secara tersirat, dia tak ingin Timnas Indonesia antiklimaks untuk dua laga terakhir.

"Sekarang kami punya lebih banyak waktu untuk memperbaiki semuanya dan menatap bulan Juni 2025," kata Kluivert selepas laga melawan Bahrain.

Timnas Indonesia akan menjamu China dan bertandang ke markas Jepang pada dua laga penutup Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Juni 2025.

Banyak skenario yang ada di hadapan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026. Untuk menemani Jepang lolos ke putaran final jelas sulit mengingat Australia punya peluang lebih besar.

Skema paling realistis ialah melanjutkan perjalanan ke Putaran Keempat Kualifikasi dan berjuang menjadi juara grup di sana demi tiket putaran final Piala Dunia 2026.

Saat ini, Jepang sudah tak bisa diganggu sebagai pemuncak klasemen dengan raihan 20 poin dari delapan laga (enam menang dan satu seri). Samurai Biru juga menjadi tim pertama yang sudah memastikan tempat ke putaran final Piala Dunia 2026 dengan minimal cuma bergeser sebagai runner-up Grup C.

Sementara itu, Australia sudah mengemas 13 poin. Mereka akan bertemu Jepang dan Arab Saudi pada laga tersisa.

Lalu, Arab Saudi bertengger di peringkat ketiga dengan koleksi 10 poin. Kemenangan Arab Saudi atas Bahrain nanti akan mempermudah jalan Timnas Indonesia untuk bertahan di empat besar.

Itu pun dengan catatan Skuad Garuda harus menang melawan China dan realistisnya kalah dari Jepang atau seminimal mungkin meraih tiga poin dari dua laga tersisa.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)