JAKARTA - Bayer Leverkusen harus bekerja keras sebelum mengalahkan Inter Milan 1-0 lewat gol di menit terakhir dalam duel Liga Champions di Stadion BayArena, Leverkusen, Rabu, 11 Desember 2024 dini hari WIB. Kemenangan itu sekaligus menggeser Inter di klasemen sementara.

Persaingan ketat di papan atas klasemen Liga Champions. Bila posisi Liverpool di puncak klasemen masih tak tergoyahkan, sebaliknya tim-tim di bawahnya saling sodok demi bertahan di delapan besar.

Target mereka jelas, yaitu memburu tiket otomatis ke 16 besar. Syarat itu hanya bagi delapan tim yang menduduki peringkat pertama hingga delapan. Sedangkan tim di posisi sembilan hingga 24 harus melakoni play-off.

Leverkusen pun turut bersaing memperebutkan tiket otomatis tersebut. Upaya juara Bundesliga Jerman ini memberi hasil positif karena mereka menembus papan atas dengan menduduki peringkat dua setelah menang tipis atas Inter.

Kemenangan itu menjadikan Leverkusen menggeser rivalnya yang turun ke peringkat empat. Kedua tim sama-sama mengantungi poin 13. Namun Leverkusen unggul selisih gol. Selain mereka, ada Aston Villa dan Brest yang memiliki poin sama.

Di pertandingan itu, Inter tampil dengan ciri khas pertahanan yang solid dan sulit ditembus. Terbukti, Leverkusen harus bekerja keras membongkar pertahanan tim tamu.

Leverkusen sesungguhnya menguasai permainan. Bahkan penguasaan bola mereka mencapai 60% yang menunjukkan Leverkusen memang tampil lebih baik ketimbang Inter.

Striker Nathan Tella tercatat beberapa kali mengancam pertahanan Inter. Di menit-menit awal pertandingan tendangan voli Tella masih membentur tiang gawang. Begitu pula tendangan Florian Wirtz digagalkan kiper Yann Sommer. Selanjutnya giliran Jonathan Tah yang mengancam pertahanan Nerazzurri.

Peluang bagus diperoleh Jeremie Frimpong saat menerima umpan terobosan dari Wirtz. Namun usahanya juga gagal.

Leverkusen harus menunggu hingga menit 90 saat Nordi Mukiele membobol gawang Sommer. Pemain berusia 27 ini memanfaatkan bola liar untuk membawa Leverkusen menang 1-0 dan skor itu bertahan hingga laga usai.

Meski harus bekerja keras untuk menang, namun pelatih Leverkusen Xabi Alonso mengaku puas. Dia mengaku tim tak butuh banyak peluang untuk mencetak gol.

"Saya puas dengan performa saat menghadapi salah satu tim top. Kami menunjukkan penampilan yang matang dan tak berharap membuat 20 peluang tetapi cukup beberapa saja dan memaksimalkan salah satu dari peluang itu," ucap Alonso.

"Pemain juga tahu apa yang harus dilakukan saat melakukan tekanan terhadap lawan. Beruntung permainan kami termasuk stabil dan terstruktur. Dan kami tak sampai kehilangan bola begitu saja yang memberi kesempatan mereka melakukan tekanan," ujarnya lagi.

Sementara, pelatih Inter Simone Inzaghi mengaku tim kurang tajam sehingga tak mampu mengalahkan Leverkusen. Meski kalah Inzaghi tetap optimistis Inter bisa lolos secara otomatis.

"Kami tidak cukup bagus dalam melakukan serangan. Kami tak punya kemampuan untuk mengalahkan mereka. Selain itu, Leverkusen bermain sangat bagus dan memiliki kecepatan. Hanya saja gol di menit terakhir memang menyakitkan," kata Inzaghi.

"Meski demikian, kami masih berpeluang lolos secara otomatis dengan menduduki delapan besar," ujarnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)