JAKARTA - Pep Guardiola baru saja membawa Manchester City mencetak rekor di Liga Inggris. Mereka menjadi tim pertama yang bisa juara liga empat musim beruntun.
Gelar juara Liga Inggris 2023/2024 merupakan trofi keenam Guardiola selama delapan musim di Etihad.
Namun, selepas mengangkat trofi liga musim ini, manajer asal Spanyol itu malah membuat pernyataan mengejutkan.
Dia tak akan bertahan di Etihad setelah kontraknya habis musim depan.
"Kenyataannya adalah saya lebih dekat untuk pergi daripada bertahan. Kami telah berbicara dengan klub. Perasaan saya adalah saya ingin bertahan sekarang."
"Jadi, saya akan bertahan musim depan dan selama musim ini kami akan berbicara. Namun, delapan atau sembilan tahun? Lihat saja," kata Guardiola dilansir The Sun.
Ada rumor di kalangan fans City menyebut Guardiola tak mau menandatangani kontrak perpanjangan.
SEE ALSO:
Hanya saja, melihat pernyataannya berikut, Guardiola tampak sudah tak punya motivasi lagi di Etihad.
Bayangkan, baktinya bersama The Citizens yang sudah delapan menjadi pengalaman menukangi tim terlama buat Guardiola.
Sebelumnya, rekor Guardiola menangani tim terjadi ketika dia bersama Barcelona pada 2008-2012.
Kemudian, dia sudah banyak meraih sukses bersama Manchester City selama delapan tahun ini.
Salah satunya tentu gelar Liga Championss 2022/2023 saat City mengalahkan Inter Milan di final. Musim tersebut merupakan raihan treble (Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions) kedua Guardiola bersama pasukannya.
Dia membuka torehan treble bersama City pada musim 2018/2019 dengan menjuarai Liga Inggris, Piala FA, dan Carabao Cup.
Itu pun sebetulnya lebih dari treble karena mereka juga juara Community Shield pada musim yang sama.
Tak berhenti di situ, kesuksesan dalam perburuan gelar juara liga juga layak dikedepankan. Sudah dua kali Manchester City bisa menang dalam persaingan ketat hingga pekan pemungkas.
Tengok saja pada musim 2021/2022 kala mereka unggul satu poin dari Liverpool untuk menjadi juara.
Lalu, pada musim 2023/2024 mereka berduel sengit kontra Arsenal. The Citizens perlu memastikan kemenangan pada pekan terakhir untuk unggul dua poin di tabel klasemen.
"Saya merasakan hal itu tahun lalu dan berpikir bahwa ini sudah berakhir. Saya sudah selesai, apa yang tersisa?"
"Kemudian saya berpikir bahwa saya di sini dan kami mulai bermain dan memenangi pertandingan. Ada pemain baru dan saya mulai memikirkan empat pertandingan berturut-turut."
"Sekarang, empat pertandingan berturut-turut telah selesai. Jadi, saya berpikir kemudian apa lagi selanjutnya? Tidak ada tim yang pernah meraih gelar liga dan Piala FA berturut-turut."
"Namun, musim depan saya tidak tahu persis apa motivasinya. Sulit untuk mengetahui sampai semuanya selesai," kata Guardiola lagi.
Guardiola sudah membawa Manchester City mendominasi Inggris. Dia sudah mengukir sejarah.
"Pasti. Hal ini lebih berarti karena belum ada tim yang pernah melakukannya. Sekarang kami dapat mengatakan bahwa kami yang pertama."
"Sangat sulit untuk mengungkapkan dengan kata-kata apa yang telah kami lakukan. Kami telah menempatkan diri kami dalam buku sejarah."
Manchester City masih punya satu kesempatan lagi meraih trofi musim ini. Mereka akan bermain di final Piala FA melawan Manchester United pada 25 Mei 2024.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)