JAKARTA - Komisi B DPRD DKI Jakarta menilai kinerja mayoritas badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta belum berkontribusi signifikan untuk meningkatkan pemasukan kas daerah. Hal ini disampaikan dalam hasil pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Tahun 2024.
"Komisi B mencatat bahwa kinerja sebagian besar BUMD belum optimal, baik dari sisi pelayanan publik, tata kelola perusahaan, maupun kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah (PAD)," kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh, dikutip Rabu, 16 April.
Selain itu, tingkat produktivitas BUMD selama tahun 2024 menurun dari 92 persen menjadi 77 persen. Nova menilai hal ini mengindikasikan adanya mismanajemen.
Meski aset dan ekuitas BUMD meningkat, transparansi pengelolaan aset, laporan keuangan, dan respons terhadap temuan BPK masih perlu ditingkatkan.
"Langkah penting yang harus difokuskan adalah bisnis inti, dan tidak diperbolehkan lagi adanya anak perusahaan," ujar Nova.
SEE ALSO:
Memang terdapat sejumlah BUMD yang menunjukkan kinerja positif, seperti PT Transjakarta dengan jumlah penumpang yang terlayani sebanyak 317 juta orang selama tahun 2024, serta PT Food Station Tjipinang Jaya yang memiliki capaian penjualan Rp1,7 triliun.
Namun, terdapat jugaa BUMD seperti Ancol yang mengalami penurunan pengunjung dari 11 juta pada tahun 2023 menjadi 10 juta pada tahun 2024.
"Penurunan pengunjung Ancol mengindikasikan perlunya evaluasi terkait dampak larangan study tour dan percepatan inovasi wahana untuk kembali menarik minat masyarakat," urai Nova.
Selain itu, sejumlah BUMD masih menghadapi kendala, seperti penyerapan PMD rendah. Seperti Perumda Pasar Jaya hanya sebesar 46,48 persen, dan MRT Jakarta yang sempat gagal tender, serta audit BPK yang belum terselesaikan.
"Perlu adanya upaya optimalisasi terhadap dana yang saat ini mengendap di beberapa BUMD, seperti halnya dana Rp300 miliar milik PAL Jaya, agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi perusahaan dan daerah," tandasnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)