JAKARTA - Sejumlah penjara di Prancis diserang pada malam hari diduga terkait respons atas upaya pemerintah untuk memberantas perdagangan narkoba.
Saat ini pihak berwenang bergulat dengan apa yang mereka sebut sebagai "tsunami" kokain yang masuk ke negara itu.
Penyerang tak dikenal menembakkan senjata otomatis ke penjara di kota Toulon di selatan, sementara kendaraan dibakar di luar tempat penahanan lain.
Belum jelas apakah serangan itu terkoordinasi, atau siapa yang melakukannya.
Menteri Kehakiman Prancis Gerald Darmanin yang memimpin upaya untuk memperketat keamanan penjara dan menindak para gangster yang menjalankan kerajaan bisnis mereka dari balik jeruji besi, mengatakan dia akan pergi ke Toulon.
"Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengintimidasi staf di beberapa penjara, mulai dari membakar kendaraan hingga menembakkan senjata otomatis," tulis Darmanin di X dilansir Reuters, Selasa, 15 April.
"Saya akan pergi ke Toulon untuk mendukung para petugas terkait. Republik Prancis menghadapi masalah perdagangan narkoba dan mengambil tindakan yang akan secara besar-besaran mengganggu jaringan kriminal,” sambungnya.
Kejaksaan Antiterorisme Nasional (PNAT) mengatakan telah mengambil alih penyelidikan atas serangan tersebut, yang juga menargetkan Sekolah Administrasi Penjara Nasional.
PNAT mengatakan petugas dari badan intelijen domestik Prancis DGSI akan membantu dalam penyelidikan tersebut.
Menteri Dalam Negeri Prancis Bruno Retailleau menginstruksikan pihak berwenang setempat segera meningkatkan perlindungan terhadap staf dan penjara.
"Respons Negara harus tegas," tulisnya di X.
SEE ALSO:
"Mereka yang menyerang penjara dan petugas penjara harus dikurung di penjara-penjara ini dan diawasi oleh para petugas ini,” imbuhnya.
Serikat pejabat penjara UFAP mengatakan kendaraan staf dibakar di luar penjara-penjara di Villepinte, Nanterre, Aix-Luynes, dan Valence. Di Nancy, seorang petugas penjara diancam di rumah mereka, sementara di Marseille terjadi percobaan pembakaran. Senjata-senjata kelas militer ditembakkan ke pintu masuk penjara Toulon, kata UFAP.
"Serangan-serangan yang terarah, pengecut, dan keji ini bertujuan untuk meneror mereka yang mewujudkan otoritas Negara dan memastikan keselamatan semua orang setiap hari, bahkan dengan mengorbankan ketenangan pikiran mereka sendiri," kata UFAP.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)