JAKARTA - Pasukan Kyiv menyerang wilayah Kursk, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina dengan puluhan pesawat nirawak/drone. Seorang wanita tewas, 9 orang terluka serta memicu kebakaran di sejumlah gedung.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 109 drone jatuh di wilayah Kursk semalam.

"Kursk telah menjadi sasaran serangan musuh besar-besaran semalam," kata pemerintah daerah Kursk dilansir Reuters, Selasa, 15 April.

"Sayangnya, seorang wanita berusia 85 tahun meninggal,” imbuh pernyataan itu.

Gedung apartemen bertingkat rusak akibat serangan drone  dengan beberapa flat terbakar, kata penjabat wali kota Kursk, Sergei Kotlyarov di Telegram.  Warga telah dievakuasi ke sekolah terdekat.

Pemerintah daerah itu mengunggah foto-foto gedung apartemen bertingkat dengan jendela pecah dan kerusakan akibat kebakaran di bagian fasad. Drone juga menghantam garasi ambulans, merusak 11 mobil.

Pada Senin malam, tiga orang tewas di wilayah tersebut akibat serangan drone Ukraina, kata para pejabat. Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.

Tidak ada pernyataan langsung dari Ukraina. Kedua belah pihak membantah telah menargetkan warga sipil dalam perang tersebut, yang dilancarkan Rusia dengan invasi besar-besaran ke Ukraina lebih dari tiga tahun lalu.

Namun, ribuan warga sipil telah tewas dalam konflik tersebut, sebagian besar dari mereka adalah warga Ukraina.

Kursk dan wilayah Rusia lainnya di perbatasan dengan Ukraina telah menjadi sasaran serangan udara dan darat yang sering dilakukan oleh pasukan Kyiv yang mengatakan tujuan mereka adalah untuk melemahkan upaya perang Moskow secara keseluruhan.

Pasukan Ukraina tahun lalu melancarkan serangan lintas perbatasan ke wilayah Kursk yang mana kota Kursk merupakan pusat administrasinya.

Pasukan Ukraina masih berada di beberapa bagian wilayah tersebut, meskipun pasukan Rusia telah merebut kembali sebagian besar wilayah yang hilang.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)