JAKARTA - Kementerian Perdagangan China mengatakan pada Kamis China terbuka untuk berdialog dengan AS tetapi ini harus berdasarkan pada rasa saling menghormati dan kesetaraan.
“Tekanan, ancaman dan pemerasan bukanlah cara yang tepat untuk menghadapi China,” kata juru bicara kementerian He Yongqian mengatakan dalam jumpa pers ketika ditanya tentang negosiasi tarif Trump dilansir Reuters, Kamis, 10 April.
China menegaskan akan bertahan sampai akhir jika AS bersikukuh dengan caranya sendiri.
Presiden AS Donald Trump pada Rabu, 9 April waktu setempat, kembali menaikkan tarif impor barang-barang dari China. Trump menaikkan tarif impor menjadi 125 persen dari semula 104 persen.
Keputusan Trump meningkatkan konfrontasi berisiko tinggi antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.
Dilansir Reuters, Kamis, 10 April WIB dini hari, Trump juga mengatakan akan menurunkan tarif baru untuk sementara waktu di banyak negara.
Pengumuman Trump muncul kurang dari 24 jam setelah tarif baru yang tinggi diberlakukan untuk impor dari puluhan mitra dagang.
Hambatan perdagangan baru tersebut telah menghantam pasar, meningkatkan kemungkinan resesi, dan mendorong tanggapan balasan dari China dan Uni Eropa.
Sebelumnya China memutuskan akan mengenakan tarif 84% pada barang-barang AS mulai Kamis, naik dari 34% yang diumumkan sebelumnya.
Keputusan ini merupakan perlawanan terbaru dalam perang dagang global yang dipicu oleh Presiden AS Donald Trump.
SEE ALSO:
Tarif "timbal balik" Trump pada puluhan negara mulai berlaku pada Rabu, termasuk bea masuk besar-besaran sebesar 104% pada barang-barang China.
Tarif Trump yang memberatkan mengguncang tatanan perdagangan global yang telah berlangsung selama beberapa dekade, menimbulkan kekhawatiran akan resesi, dan menghapus triliunan dolar dari nilai pasar perusahaan-perusahaan besar.
Trump hampir menggandakan bea masuk atas impor China, yang telah ditetapkan sebesar 54% minggu lalu, sebagai tanggapan atas tarif balasan sebelumnya dari Beijing.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)