JAKARTA - Sekjen Partai Golkar Sarmuji mengatakan partainya menghormati sikap politik Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang disebut mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto namun tetap berada di luar pemerintahan.
Hal ini dikatakan Sarmuji merespons sikap PDIP usai pertemuan Megawati dengan Presiden Prabowo beberapa waktu lalu.
"Kami menghormati sikap politik Bu Mega," ujar Sarmuji kepada wartawan, Kamis, 10 April.
Menurut Sarmuji, PDIP tetap bisa berkontribusi dengan mendukung program pemerintahan Prabowo meski tidak bergabung dengan partai-partai politik koalisi. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Megawati, PDIP dipersilakan menjadi instrumen yang turut mendukung jalannya pemerintahan.
"Tidak berkoalisi dalam pemerintahan tetap bisa berkontribusi melalui jalan lain seperti memberi konsepsi banding atas jalan yang ditempuh pemerintah," katanya.
Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menegaskan tidak ada pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan bergabung ke koalisi pemerintahan, pasca pertemuan empat mata dengan Presiden Prabowo Subianto di kediamannya pada Senin, 7 April, malam lalu.
Muzani menyebut, Megawati hanya mempersilakan PDIP mendukung dan memperkuat pemerintahan Prabowo, apabila dianggap perlu. Megawati, kata dia, juga berharap agar pemerintahan Prabowo berjalan efektif demi kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Ibu Mega mengharapkan agar masa kepresidenan Pak Prabowo yang telah dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024 bisa efektif, untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat. Karena itu jika dianggap perlu silakan menggunakan PDIP sebagai instrumen yang juga bisa digunakan untuk memperkuat pemerintahan, tetapi tidak dalam posisi dalam koalisi," ujar Muzani.
Muzani mengartikan PDIP mengambil posisi berada di luar pemerintahan. Namun, tetap mendukung pemerintahan Presiden Prabowo.
"Ya kira-kira seperti itu, pokoknya begitu," katanya.
"Jadi pada prinsipnya ibu Megawati juga berharap agar masa kepresidenan Pak Prabowo bisa efektif sebagai kepala pemerintahan dan Kepala Negara menggunakan kekuatannya untuk kepentingan rakyat dan rakyat Indonesia," lanjut Muzani.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)