Jelang Tarif Berlaku, Penjabat Presiden Korsel Bicara dengan Trump Lewat Telepon

Presiden AS Donald Trump/FOTO Official White House Photo by Joyce N. Boghosian via Wikimedia Commons

JAKARTA - Penjabat Presiden Korea Selatan Han Duck-soo pada hari Selasa berbicara dengan Presiden Donald Trump melalui telepon, sehari sebelum tarif 25% Trump terhadap sekutu Asia tersebut dijadwalkan berlaku.

Dilansir Reuters, Selasa, 8 April, ini adalah pertama kalinya Trump berbicara dengan salah satu pemimpin sementara Korea Selatan sejak ia menjabat pada Januari.

Panggilan telepon antara Han dan Trump juga terjadi saat menteri perdagangan Korea Selatan sedang melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan mitranya guna merundingkan tarif.

Menteri Cheong In-kyo, yang akan bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer selama kunjungan tersebut, mengatakan pada Selasa, pemerintah telah mempertimbangkan langkah-langkah untuk meningkatkan impor dari Amerika Serikat saat ia menuju Washington untuk merundingkan tarif AS.

Cheong juga mengatakan kabar baik menjelang kunjungannya adalah Trump mengatakan pintu terbuka untuk perundingan mengenai tarif dengan negara-negara selain Tiongkok.

"Sulit untuk mengurangi ekspor, jadi bukankah kita harus meningkatkan impor (AS)? Terkait hal itu, kami telah meninjau banyak paket tindakan untuk mengatasi masalah neraca perdagangan," kata Cheong, sebelum terbang ke Washington.

Ia mencatat pemerintah telah melakukan diskusi internal tentang peningkatan impor LNG dari Amerika Serikat.

Cheong mengatakan ia akan membantah perhitungan Washington atas tarif 25% untuk Korea Selatan, yang disebutnya "bermasalah" mengingat pakta perdagangan bebas kedua negara yang sudah ada.

Trump juga mengumumkan bea masuk sebesar 46% untuk Vietnam, tempat konglomerat besar Korea Selatan seperti Samsung dan LG memproduksi produk.

Hal itu akan memberikan "pukulan telak" bagi eksportir Korea Selatan yang memiliki basis produksi di sana, kata Menteri Keuangan Choi Sang-mok pada Selasa.