JAKARTA - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengupayakan bantuan kuota mahasiswa untuk pelaksanaan pendidikan jarak jauh (PJJ) pada tahun akademik baru.
"Saat ini, kami memperjuangkan bantuan kuota internet untuk minimal 25 persen dari seluruh jumlah mahasiswa di Indonesia," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani dilansir Antara, Senin, 10 Agustus.
Kemendikbud telah bekerja sama dengan sejumlah penyedia jaringan telekomunikasi untuk membantu mahasiswa yang sedang melaksanakan PJJ. Perkuliahan pada tahun akademik baru akan dimulai pada September hingga akhir tahun.
Paris menjelaskan, bantuan kuota itu akan diberikan mulai tahun akademik baru. Kemendikbud berusaha mencari jalan keluar agar kualitas pembelajaran tidak dirugikan selama pelaksanaan PJJ.
Selain itu, Kemendikbd menyiapkan sarana base transceiver station (BTS) bergerak dan 15.000-an perangkat gawai untuk wilayah yang mengalami kesulitan jaringan internet.
Penyediaan BTS tersebut kerja sama Kemendikbud dan sejumlah kampus. BTS bergerak tersebut ditempatkan di daerah terpencil untuk membantu menangkap sinyal internet dalam radius lima kilometer.
Kemendikbud berharap mulai 2021, proses pembelajaran di jenjang pendidikan tinggi akan mengadopsi pembelajaran campuran antara pendidikan tatap muka dan jarak jauh.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)