JAKARTA - Swara Prambanan kembali digelar untuk memeriahkan penghujung tahun 2024 dengan menghadirkan enam solois dan grup musik kenamaan yang akan tampil di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta pada 31 Desember.

Nadin Amizah dan JKT48 menjadi headliner mewakili semangat generasi muda yang. Selanjutnya, Raisa yang dipastikan hadir akan membawa suasana romantis di kala senja dari balik Candi Prambanan.

Selain itu, Vina Panduwinata akan membawa nostalgia dan kehangatan bagi para penonton, sementara Mocca akan membuat penonton berdansa dengan lagu-lagu hits mereka, serta Feel Koplo akan menyambut tahun baru 2025 melalui kemeriahan irama musik mereka.

Swara Prambanan tidak hanya ditujukan untuk pertunjukan musik, lebih dari itu, gelaran ini merupakan upaya menjaga khazanah budaya Indonesia dalam format live entertainment.

"Kami ingin menciptakan pengalaman yang tak terlupakan dengan memadukan keindahan musik, seni, dan budaya dalam satu kesatuan yang harmonis,” kata Febrina Intan, Direktur Utama InJourney Destination Management, melalui keterangan tertulis, Rabu, 11 Desember.

“Konsep ini kami harap menjadi atraksi menarik bagi anak-anak dan masyarakat yang ingin mengeksplorasi seni dan budaya serta kuliner Indonesia, terutama yang mengakar dari tanah Yogyakarta," lanjut Febrina.

Sementara itu, Faqih Mulyawan selaku CEO Gold Live Indonesia berharap gelaran ini dapat berdampak pada Yogyakarta itu sendiri.

"Kami berharap Swara Prambanan dapat menjadi ikon festival musik dan budaya Indonesia, serta memberikan dampak positif bagi pariwisata dan ekonomi kreatif di Yogyakarta."

Selain pertunjukan musik, pengunjung dapat menikmati ragam aktivitas seni dan budaya yang interaktif, seperti Tari Legenda Roro Jonggrang bersama Cendhik Art Dance dan Sinema Rakyat bersama Community Forum JAFF.

Dalam hal ini, Andri Verraning Ayu selaku CEO Antara Suara berharap Swara Prambanan dapat menjahit berbagai unsur kreatif khas Yogyakarta.

"Swara Prambanan merupakan wujud komitmen kami dalam mendukung perkembangan industri kreatif di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Oleh karena itu, kami terus menjalin kolaborasi dengan pegiat seni di Jogja, supaya pengalaman khas Kota Gudeg ini terefleksikan di Swara Prambanan,” pungkas Ayu.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)