JAKARTA - Film Petak Umpet yang diproduksi Pichouse Films dan Paw Pictures akan tayang di bioskop mulai 21 November mendatang. Film yang dibintangi adalah Randy Martin, Alesha Fadillah, Saskia Chadwick, Adam Farrel, Jared Ali, Putri Ayudya, Lisye Herliman, Monique Henry, Gilbert Pattiruhu dan Rowiena Umboh ini diangkat dari sebuah kisah nyata yang pernah viral di YouTube dengan judul Diculik Wewe Gombel.
Produser Rajesh Punjabi mengatakan film Petak Umpet bukan Cuma horror biasa namun mengajak anak untuk petualangan. "Ceritanya seru banget, tentang kekeluargaan. Tidak usah khawatir horor banget, ini sangat kekeluargaan, seru dan menarik," ujar Rajesh di bioskop XXI Epicentrum Kuningan Jakarta Selatan, Kamis 14 November.
Putri Ayudya menambahkan, nilai keluarga juga sangat terasa di film PEtak Umper. Dia memerankan seorang single mom bernama Masayu. Ia kehilangan anak secara tiba-tiba saat sedang main petak umpet.
"Aku jadi ibu Masayu, dia single mom yang merasa kehabisan waktu untuk mencari anaknya. Ini adalah film tentang anak yang hilang saat main petak umpet, kan sering denger hal gini yaa, nah ini bercerita soal itu," terusnya.
Kehilangan anak menjadi momen Masayu merasa bahwa selama ini kurang memperhatikan anak. “Sibuk bekerja untuk anak, boleh. Tapi jangan lupa anak juga butuh diperhatikan,” tegasnya.
Setali tiga uang, Sutradara Rizal Mantovani menegaskan horor dalam film Petak Umpet tidak hanya mencekam dengan teror-terornya, tapi syarat dengan nilai keluarga dan petulangan.
SEE ALSO:
"Ini berbeda, horor petualangan dengan tema keluarga yang sangat kental. Cinta dan kasih sayang yang jadi penyebab pemecah masalah," tutur Rizal.
Randy Marten mengaku mengaku butuh tenaga ekstra untuk tampil prima untuk adegan petualangan. Apalagi, saat berada di "rumah hantu", aktor kelahiran 18 November 1998 tersebut harus berjibaku dengan Wewe Gombel untuk mencari sang adik yang hilang.
"Memang intens banget. Pas final battle (di ujung penghabisan film), beberapa hari kerjakan sekuel. Final battle cukup menguras tenaga. Dilihat di layar capek, itu riil banget, tidak hanya emosi tapi juga fisik," ungkap Randy.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)