JAKARTA - Dr Sudhir Gupta dari All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) mengatakan, Sushant Singh Rajput meninggal karena bunuh diri. Padahal dalam rekaman audio yang beredar sebelumnya, ia menyebut bahwa kematian Sushant bisa jadi karena pembunuhan.

“Ya, semua orang ragu ketika Biro Investigasi Pusat (CBI) memulai penyelidikannya. Kami menyelidiki semua keraguan dan kemudian datang dengan pendapat ini," katanya dalam sebuah wawancara yang dilansir dari Hindustan Time, Selasa, 6 Oktober.

"Sekarang, tidak perlu diragukan lagi. Tujuh anggota tim dokter yang sampai pada kesimpulan bahwa SSR (Sushant Singh Rajput) meninggal karena bunuh diri."

Pengacara keluarga mendiang sang aktor, Vikas Singh mencoba menghubungi Dr Gupta. Tapi, ketua dewan medis forensik AIIMS itu tidak menjawab telepon itu. Vikas ingin memastikan, mengapa Gupta berubah pikiran.

- https://voi.id/lifestyle/15469/film-tentang-kematian-sushant-rajput-diproduksi-satu-adegannya-diambil-dari-video-yang-viral

- https://voi.id/lifestyle/15509/aneesha-madhok-sebut-banyak-pihak-yang-ingin-tenar-dan-dapat-uang-dari-kematian-sushant-rajput

- https://voi.id/berita/15659/pakar-hukum-dukung-pemberian-jaminan-kepada-rhea-chakraborty

[/see_also]

“Sejujurnya, saya men-tweet pendirian saya kemarin tapi saya ingin berbicara dengannya (Dr Sudhir Gupta) sebelum saya menerima telepon terakhir. Dia tidak menjawab telepon saya, bagaimana jika dia mengubah pendiriannya, seseorang tidak akan tahu. Saya akan menunggu sampai saya dapat berbicara dengannya," kata Vikas.

Ia juga mengatakan bahwa dirinya sangat terganggu dengan opini medico-legal AIIMS yang diajukan ke CBI dan akan meminta kepala badan penyelidikan untuk membentuk tim forensik baru dalam kasus tersebut. 

Mengecam dewan medis AIIMS yang mengesampingkan pembunuhan dalam kematian Sushant, advokat senior itu mengatakan "bagaimana tim ahli dapat memberikan pendapat yang meyakinkan dengan tidak adanya tubuh aktor?"

“Sangat terganggu dengan laporan AIIMS. Akan meminta direktur CBI untuk membentuk tim forensik baru. Bagaimana mungkin tim AIIMS memberikan laporan yang meyakinkan tanpa adanya jenazah, demikian pula pada post mortem buruk yang dilakukan oleh RS Cooper (di Mumbai) di mana waktu kematiannya juga tidak disebutkan,” kicaunya.

Dalam pendapat medico-legal yang meyakinkan kepada CBI, tim beranggotakan enam orang di AIIMS menolak klaim "meracuni dan mencekik". Dr Gupta mengatakan panel tidak menemukan jejak racun dan obat-obatan di organ dalam. 

“Ini adalah kasus gantung diri dan kematian karena bunuh diri. Kami telah menyerahkan laporan konklusif kami ke CBI,” kata Dr Gupta.

Saudari Sushant, Shweta, juga memposting di media sosial tentang 'Gupta's U-turn'. "Pembalikan arah seperti ini harus diselidiki," tulisnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)