JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana buka suara terkait pernyataan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri yang menyebut penyaluran elpiji 3 kilogram (kg) sudah melebihi kuota sebesar 3 persen dari alokasi APBN 2024.
Dikatakan Dadan, kuota yang jebol ini sejatinya masih relatif terkendali.
"Angka tiga persen ini masih lebih rendah dari pertumbuhan yang terjadi selama ini. pertumbuhan elpiji itu di angka 4,5 persen. Sekarang kita berhasil menurunkan, artinya itu menjadi semakin tepat sasaran," ujar Dadan yang dikutip Jumat, 13 Desember.
Dadan memastikan, pemerintah tidak memiliki rencana untuk membatasi pembelian elpiji 3 kg meski terjadi kelebihan kuota.
"Nggak, tidak. Terhadap elpiji, kita memastikan bahwa itu tepat sasaran, tidak ada pembatasan," sambung Dadan.
Asal tahu saja, untuk tahun 2024 pemerintah menetapkan kuota elpiji 3 kg sebesar 8,03 juta ton. adapun untuk tahun 2025 pemerintah memperkirakan kebutuhan elpiji 3 kg mencapai 8,17 juta MT atau naik dibandingkan kuota tahun ini sebesar 8,03 juta metrik ton.
SEE ALSO:
Sebelumnya Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan, kuota elpiji hingga hari ini telah mencapai 103 persen.
Meski mengalami overkuota, Simon memastikan pasokan elpiji selama periode Natal 2024 dan Tahun 2025 masih aman.
Asal tahu saja, Pertamina memperkirakan konsumsi elpiji akan mengalami lonjakan permintaan sebesar 2,7 persen dibandingkan periode normal dengan rincian elpiji 3 kg sebesar 2 persen dan Bright Gas sebesar 6 persen.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)