3 RT di Jakarta Masih Banjir Rob Hingga 50 Sentimeter hingga Sore Ini

JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat banjir pesisir atau rob masih merendam sejumlah kawasan di pesisir Jakarta.

Per pukul 16.00 WIB, tercatat 3 RT di Jakarta mengalami banjir rob hingga 50 sentimeter.

Pada siang tadi, banjir rob masih menggenangi 5 RT per pukul 13.00 WIB. Kemudian, titik banjir berkurang menjadi 4 RT pada pukul 15.00 WIB.

"BPBD mencatat genangan saat ini terjadi mengalami penurunan dari 4 RT menjadi 3 RT atau 0,009 persen dari 30.772 RT," kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Rabu, 18 Desember.

Rinciannya, rob melanda 3 RT di Kelurahan Pluit, Jakarta Utara dengan ketinggian 20 hingga 50 sentimeter.

BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

"Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat. BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan," urai Isnawa.

Berdasarkan rilis BMKG, terdapat peringatan dini banjir pesisir pada tanggal 11 Desember - 20 Desember 2024 akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Bulan Baru. Hal ini meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa rob di wilayah pesisir utara Jakarta yang sudah melanda sejak awal Desember 2024.

Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum menjelaskan, pasang air laut dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan matahari, ketika bulan berada di titik purnama.

"Ini merupakan fenomena alam yang berkaitan dengan pasang air laut. Saat pasang tinggi, terutama pada fase bulan purnama atau bulan baru, permukaan air laut naik dan bisa mencapai daratan rendah yang berada dekat dengan garis pantai," ungkap Ika.

Menurut Ika, durasi banjir rob yang terjadi dapat bervariasi tergantung beberapa faktor, seperti siklus pasang surut, topografi wilayah, dan kondisi cuaca. Banjir rob biasanya berlangsung sekitar dua hingga enam jam saat pasang.

Sejauh ini, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta menggencarkan penggunaan pompa untuk mengalirkan air ke laut, bahkan saat air tidak mampu mengalir secara gravitasi.

"Kondisi rob juga dipengaruhi faktor topografi wilayah. Di wilayah pesisir dengan permukaan tanah rendah atau di bawah permukaan laut, air rob bisa terperangkap lebih lama. Sehingga kami mengoptimalkan operasional pompa stasioner maupun mobile untuk dapat mengalirkan air dan optimalisasi saluran drainase agar air dapat mengalir dengan lancar," jelas Ika.