Yang Menarik di Balik Fenomena Rojali di Bogor yang Marak di Kalangan Anak Muda hingga Telan Korban Jiwa
YOGYAKARTA – Fenomena rojali di Bogor mendapat sorotan dari masyarakat. Fenomena tersebut marak di kalangan remaja, bahkan pelakunya ada yang masih di bawah umur. Terkait adanya aktivitas penyetopan truk demi konten medsos, ada beberapa hal menarik yang juga banyak disorot.
Fenomena Rojali di Bogor
Seperti diketahui, fenomena rojali adalah sebutan untuk kegiatan sekelompok pemuda yang berupa penghadangan truk secara paksa di sekitaran Kota Bogor, Jawa Barat. Terkait fenomena tersebut, ada beberapa hal menarik yakni sebagai berikut, dikutip dari beberapa sumber.
- Kepanjangan Rojali
Nama “Rojali” sendiri merupakan kepanjangan dari Rombongan Jamaah Liar. Nama tersebut didasarkan pada pelaku yang melakukan aksi secara rombongan atau grup.
- Banyak Memakan Korban Jiwa
Penghadangan truk yang dilakukan secara paksa sangat berbahaya. Bahkan banyak nyawa melayang karena penghadangan tersebut.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menjelaskan bahwa empat tahu terakhir mulai 2020 sampai dengan 2023 sudah ada 9 orang meninggal dunia, empat orang luka berat, dan tiga orang luka ringan. Kecelakaan yang diakibatkan dari aksi Rojali sendiri sudah ada total 26 kasus.
Akan tetapi tiap tahun terjadi penurunan. Di tahun 2020 tercatat ada 16 kasus kecelakaan, angka tersebut turun di tahun 2021 menjadi enam kasus, dan tahun 2023 ini baru satu kasus.
“(Terbaru) kasus rojali yang terjadi di Jalan Soleh Iskandar (Solis) dimana korban meninggal dunia, dan sopir sudah ditetapkan sebagai tersangka,” jelas Kombes Pol Bismo, Kamis 12 Januari.
- Ruas Jalan yang Rawan Rojali
Menurut Bimo, ada beberapa ruas jalan yang rawan terjadi aksi Rojali yakni di Jalan Soleh Iskandar, Jalan KS Tubun, Jalan Pahlawan, Jalan Abdullah Bin Nuh, dan Jalan TB. M Falak. Di jalan tersebut memang sering dilalui kendaraan besar seperti truk yang memang diincar oleh anggota Rojali.
- Dilakukan oleh Anak Muda
Pelaku penghadangan truk yang kerap terjadi di Bogor dilakukan oleh anak muda. Bahkan beberapa di antaranya masih di bawah umur.
- Dimulai dari Media Sosial
Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso Bismo lewat keterangannya menjelaskan bahwa orang tua diminta untuk ikut mengawasi media sosial anaknya karena aksi Rojali dimulai dari media sosial yang negatif.
"Ikut mengawasi penggunaan media sosial anak-anaknya, seperti pengawasan terhadap grup yang diikuti di medsos (WA, FB, maupun media sosial lainnya), karena fenomena ini dimulai dari media sosial. Pengawasan terhadap channel-channel yang diikuti, terutama yang mengandung unsur kekerasan, pornografi, maupun konten negatif lainnya," kata Kombes Bismo Senin 16 Januari 2023.
- Banyak Konten Rojali Viral
Konten yang berupa penghadangan truk di jalan raya yang dilakukan secara mendadak akhir-akhir ini viral di media sosial. Bahkan banyak pula yang memperlihatkan korban yang mendapat insiden berupa tabrakan hingga berujung maut.
- Didasari Keinginan Membuat Konten
Aktivitas penghadangan truk ternyata didasari oleh motif ingin viral melalui konten penghadangan tersebut yang diunggah di media sosial.
Itulah informasi terkait fenomena Rojali di Bogor. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.