Menko PMK: Presiden Jokowi Perintahkan Belanja Masker Besar-besaran
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk mengeluarkan anggaran untuk belanja masker secara besar-besaran.
Muhadjir mengatakan hal ini diperintahkan Jokowi setelah dalam rapat terbatas eks Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar kampanye perubahan pola hidup dan penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 dilakukan secara satu per satu, dimulai dari membiasakan menggunakan masker.
"Beliau meminta kementerian, BUMN, dan Pemda agar belanja masker besar-besaran," kata Muhadjir kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 4 Agustus.
Masker tersebut, nantinya akan dibagikan kepada masyarakat sebagai upaya edukasi untuk menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Nantinya pembagian masker ini akan melibatkan pihak lain seperti organisasi.
"Untuk gerakan tersebut (gerakan bagi-bagi masker, red) Presiden meminta agar organisasi ibu-ibu, terutama PKK untuk dilibatkan," tegasnya.
Sebelumnya, PresidenJokowi memerintahkan jajarannya terus mengajak masyarakat mengubah perilaku dan menaati protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Salah satu caranya dengan melakukan kampanye di tengah masyarakat.
SEE ALSO:
Hanya saja dia meminta cara kampanye ini untuk kembali dirumuskan sehingga masyarakat dengan mudah bisa memahami pentingnya mengubah perilaku dan menaati protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.
"Saya ingin fokus saja. Mungkin dalam dua minggu kita fokus kampanye mengenai pakai masker, nanti dua minggu berikutnya kampanye jaga jarak atau cuci tangan, misalnya. Jadi tidak dicampur urusan cuci tangan, urusan jaga jarak, urusan tidak berkerumun," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 3 Agustus.
Lebih lanjut, untuk menyukseskan kampanye tersebut di tengah masyarakat, Presiden Jokowi bakal meminta organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang dipimpin oleh istri Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Tri Tito Karnavian untuk ikut bergerak.
"Kita coba PKK (melakukan kampanye menerapkan protokol kesehatan dan perubahan, red). Ini istri Mendagri. Saya enggak tahu tapi kalau ibu-ibu khawatir masalah COVID ya mungkin kita rem. Tapi kalau ibu-ibu siap saya kira PKK ini efektif door to door urusan masker dan urusan perubahan perilaku," ujarnya.