Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama Agrinas Pangan Nusantara Joao Angelo De Sousa Mota mengaku belum memiliki anggaran, sebab belum ada anggaran yang dialokasikan dari pemerintah untuk Agrinas Pangan.

Seperti diketahui, PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) resmi diluncurkan pada Rabu, 14 Mei. Perusahaan ini merupakan transformasi dari BUMN Karya PT Yodya Karya (Persero).

“Sejauh ini nol, belum ada (anggaran). Jadi kita sampai hari ini belum mendapatkan dana dari pemerintah atau dana dari publik,” katanya kepada wartawan, ditulis Kamis, 15 Mei.

Pria yang akrab disapa Jo ini mengaku pemerintah sempat memberikan anggaran sebesar Rp3 triliun. Namun, anggaran tersebut tidak diproses lebih lanjut karena menunggu kepastian rancangan bangun rinci alias detail engineering design (DED).

Menurut Jo, seletah DED selesai disusun maka akan diketahui alat ukur pendukung pertanian seperti traktor, combain harvester, material apa saja yang dibutuhkan, metode yang digunakan hingga jumlah tenaga kerjanya.

“Baru nanti terakhir akan muncul anggaran jadi anggaran itu adalah terakhir. Tetapi persiapan harus kita siapkan supaya pada saat kita membutuhkannya kita bisa segera mendapatkan dukungan finansial, karena bagaimanapun itu menjadi kunci daripada dimulai atau satu kegiatan,” tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan melakukan suntikan dana kepada BUMN Pangan Agrinas.

Adapun Kementerian BUMN telah membentuk tiga BUMN Pangan Agrinas. Perusahaan tersebut merupakan transformasi dari BUMN Karya yakni PT Indra Karya (Persero) menjadi PT Agrinas Palma Nusantara (Persero); PT Yodya Karya (Persero) menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero); dan PT Virama Karya menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara (Persero).

Sejalan dengan rencana tersebut, pria yang akrab disapa Tiko ini meminta agar tiga BUMN tersebut untuk segera menyusun rencana bisnis jangka panjang agar bisa diterima oleh Danantara.

“Kita berharap bahwa bisnis plan ataupun corporate plan jangka panjang yang jelas, bahkan bisa segera disampaikan untuk [dibahas] bersama-sama dengan Danantara dan segera memberikan penyertaan modal,” ujar Tiko dalam peluncuran PT Agrinas Pangan Nusantara, di Pos Bloc, Rabu, 14 Mei.

Tiko juga bilang bahwa dana segar tersebut bisa digunakan Agrinas untuk menjalanakan program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah.

Di sisi lain, Tiko menekankan meski semua BUMN telah dikendalikan Danantara, tetapi Kementerian BUMN tetap mengawasi pembentukan susunan direksi hingga komisaris di tubuh Agrinas.

“Di sisi komisaris, di sisi komite audit, di sisi manajemen resiko, dan Kementerian BUMN terus melakukan tata kelola di manajemen dan tentunya kita harapkan berjalan,” ucapnya.