Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan untuk melakukan penyederhanaan struktur komisaris pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor perbankan sehingga dapat lebih ramping dan diduduki oleh para profesional.

Airlangga menyampaikan upaya penyederhanaan tersebut dilakukan untuk memperkuat struktur BUMN hingga meningkatkan kepercayaan pasar terhadap BUMN.

Selain itu, ia menyampaikan komposisi penyederhanaan juga akan tetap menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bank dan dipastikan akan lebih ramping dan ringkas dibandingkan struktur sebelumnya.

Kemudian, Airlangga menambahkan bahwa komposisi komisaris tersebut juga akan tetap mencakup unsur dari kementerian teknis terkait.

“Jadi market tadi melihat baik Bank Mandiri maupun BRI, ini diterima dengan cukup baik, baik dari direksi maupun komisarisnya dan diisi jumlahnya tidak terlalu banyak seperti sebelumnya,” ungkap Airlangga dalam keterangannya, Kamis, 27 Maret.

Selain menyampaikan terkait restrukturisasi BUMN, Airlangga juga menyampaikan terkait dengan kondisi nilai tukar yang terus mengalami fluktuasi namun masih dibarengi dengan fundamental perekonomian yang kuat, ditunjukkan dengan capaian sejumlah leading indicators perekonomian.

Menurutnya secara jangka menengah dan panjang bahwa capaian ekspor, cadangan devisa, hingga neraca perdagangan terus tumbuh positif dan menguat.

Selain itu, Airlangga menyampaikan Pemerintah juga telah menerapkan aturan terbaru mengenai Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang mampu meningkatkan hasil ke depan dengan demikian fundamental DHE tersebut nantinya juga akan memperkuat posisi rupiah.

“Ya tentu ekspor harus tetap jalan, kemudian deregulasi oleh Pak Presiden supaya perizinan dan yang lain dipermudah, sehingga impor ekspornya lebih lancar,” pungkasnya.