JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan stok dan distribusi ikan tak terdampak kondisi banjir yang sedang terjadi.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo mengatakan, pihaknya akan mengecek lokasi-lokasi yang terdampak banjir dan memantau apakah ada infrastruktur dari penyimpanan, pelabuhan ataupun tempat budi daya yang terkena dampaknya.
"Ini mungkin menjadi bagian dari penguatan atau langkah-langkah yang harus kami lakukan juga terkait dengan kondisi alam. Memang ada beberapa tempat banjir cukup masif. Apakah di situ ada tempat cold storage, kalau ada cold storage apakah terganggu distribusinya selama ini. Nanti menjadi pantauan kami, kami akan update di situ kondisinya," ujar Budi dalam konferensi pers Ketersediaan Stok Ikan Selama Ramadan dan Lebaran 1446 Hijriah di kantor KKP, Jakarta, Rabu, 5 Maret.
Menurut Budi, lokasi banjir yang terjadi belakangan ini rata-rata di kompleks perumahan dan bukan area penyimpanan untuk produk-produk perikanan. Sehingga, kata dia, sejauh ini distribusi untuk produk-produk perikanan tidak terganggu.
"Selama ini masih aman. (Distribusi) aman juga karena, kan, lokasi banjir rata-rata di kompleks perumahan dan sebagainya. Tapi, yang di Pantura kami juga sedang pantau. Kalau kondisi hari ini masih aman, masih stabil lah," pungkasnya.
Sebelumnya, daerah Jabodetabek sendiri tengah dilanda hujan deras yang mengakibatkan banjir di sejumlah titik. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut, cuaca ekstrem di Jabodetabek masih akan berlangsung hingga pekan depan.
Hal ini diungkapkan Dwikorita dalam rapat koordinasi (Rakor) pengendalian banjir Jabodetabek yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno.
"Untuk potensi sepekan ke depan, karena fenomenanya masih akan berlanjut meskipun akan mengalami penurunan sebentar, namun kemudian nampaknya puncaknya (hujan) di tanggal 11 (Maret)," kata Dwikorita, Selasa, 4 Maret.
Melihat potensi hujan lebat yang masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, pemerintah akan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) hingga Sabtu, 8 Maret.
"BNPB akan melaksanakan operasi modifikasi cuaca ini sampai 8 (Maret). Mudah-mudahan dengan adanya OMC ini, paling tidak hujan akan bisa kami kurangi untuk hari-hari ke depan," tuturnya.
BACA JUGA:
Suharyanto menambahkan, pihaknya telah meminta Pemprov DKI Jakarta untuk melanjutkan OMC di wilayahnya, seperti yang pernah dilakukan sejak tahun baru 2025 hingga Februari lalu.
Kemudian, BNPB berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bogor, untuk mengirimkan tim guna menangani bencana longsor dan memperbaiki jembatan putus.
"Kemudian infrastruktur yang rusak, contoh kemarin Kabupaten Bogor itu ada 7 jembatan. Nah, untuk jangka pendek yang bisa dilaksanakan segera adalah menggunakan jembatan bailey," jelasnya.
Sementara di Kota Bekasi, tercatat 7 kecamatan terdampak banjir hingga ketinggian 3 meter dan banjir di Kabupaten Bekasi melanda enam kecamatan hingga 1,5 meter.
"Kota Bekasi ini yang agak parah. Mungkin dalam waktu dekat kami sendiri akan ke sana. Hari ini juga akan dikirim tim ke Kota Bekasi untuk melihat dan berkoordinasi secara langsung dengan Bapak Wali Kota Bekasi terkait langkah-langkah yang harus dilakukan," pungkasnya.