Bagikan:

JAKARTA - Transportasi dan industri disebut sebagai sektor yang paling banyak mengeluarkan emisi karbon di Indonesia. Padahal, RI menargetkan net zero emission (NZE) pada 2060.

Direktur Jenderal Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, transportasi dan industri menjadi sektor dengan sumbangsih emisi karbon terbesar saat ini.

"Dari berbagai sektor industri, transportasi, ketenagalistrikan atau power plant terbangkit dan komoditas, di sini ada sektor emisi yang luar biasa besar itu di industri dan transportasi," ujar Eniya saat memberikan sambutan dalam acara Carbon Neutrality (CN) Mobility Event oleh Toyota: Beyond Zero Festival di Gambir Expo, Jakarta, Jumat, 14 Februari.

"Jadi, transportasi itu pemegang kunci penting juga untuk bisa diturunkan emisinya," sambung dia.

Eniya pun mewanti-wanti apabila penurunan emisi di sektor tersebut tak tercapai sampai 2030 nanti, maka target NZE pada 2060 tak akan bisa tercapai.

"Peak emission kami itu dijanjikan 2030. Jadi, kami itu emisinya masih naik, nih, sampai 2030. Tapi kalau setelah 2030 nggak turun, ini yang namanya net zero emission 2060 jadi omon-omon nanti," tegas Eniya.

Menurut Eniya, ini merupakan tantangan terbesar bagi pemerintah dan diperlukan kolaborasi semua pihak.

"Ini challenge kami ada di 5 tahun ke depan. Jadi, 5 tahun ke depan ini kalau peak emission-nya masih bertambah terus, pasti net zero-nya makin akan ke kanan. Dan ini yang perlu kami perhatikan. Upayanya tidak hanya Kementerian ESDM yang bertanggung jawab, tetapi semua stakeholder termasuk bapak ibu semua," tuturnya.

Di samping itu, Eniya menyambut baik tagline 'Beyond Zero' yang diusung oleh Toyota. Menurut dia, Toyota telah memberikan kontribusi nyata untuk menurunkan emisi seperti yang dicanangkan oleh pemerintah.

"Nah, Beyond Zero itu sudah jadi satu tagline. Ini bagus untuk kami bersama-sama mengupayakan itu (mengurangi emisi karbon)," pungkasnya.

Untuk diketahui, Toyota Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pelaku industri, Pertamina, PLN, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Pusat Penelitian dan Pengembangan Agroindustri, PT Serasi Auto Raya (SERA), PT Mobilitas Digital Indonesia (MODA) dan Toyota Tsusho dalam acara ini.

Kemudian, ada pula dari akademisi seperti, Institut Teknologi Bandung (ITB) UGM, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Nasional Singapura (NUS). Termasuk, startup Zero Board dan pemangku kepentingan yang memberikan solusi inovatif melalui produk, layanan dan aktivitas operasional yang tidak hanya menghilangkan emisi, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan ketahanan energi di Indonesia.

Acara Beyond Zero: Mobilitas untuk Netralitas Karbon menjadi contoh kolaborasi positif antara Toyota Indonesia dan Kemenperin. Mengingat, acara ini menjadi jembatan untuk Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) yang diselenggarakan oleh Kemenperin.