Bagikan:

JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) terus menggenjot pemeliharaan ruas tol utama di Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) guna memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025.

Salah satu fokus utama adalah perbaikan dan pemeliharaan Tol Pekanbaru–Dumai (Permai), yang diperkirakan akan menjadi jalur utama pergerakan pemudik di wilayah Sumatra.

Pemeliharaan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap lonjakan mobilitas yang diprediksi mencapai lebih dari 3 juta pergerakan selama periode mudik.

Sejalan dengan arahan pemerintah, Hutama Karya berkomitmen menjaga kualitas jalan tol agar tetap aman dan nyaman bagi pengguna jalan.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menyatakan, pemeliharaan jalan dilakukan secara berkala dengan berbagai metode, termasuk Scrapping, Filling & Overlay (SFO) untuk meningkatkan kualitas perkerasan jalan serta rekonstruksi beton rigid pada titik-titik yang mengalami kerusakan signifikan.

"Tol Pekanbaru–Dumai merupakan salah satu ruas utama JTTS dengan volume lalu lintas tinggi, terutama saat arus mudik. Pemeliharaan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan," kata Adjib dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis, 13 Februari.

Adjib merincikan, pemeliharaan di Tol Permai mencakup pekerjaan SFO di beberapa titik, antara lain KM 64+350-KM 64+400 jalur A, KM 66+770 hingga KM 66+820 Jalur A, KM 69+380 hingga KM 69+430 Jalur A serta KM 78+300-KM 80+600 jalur A.

Menurut Adjib, pekerjaan ini ditargetkan rampung pada pekan kedua atau sekitar 15 hari sebelum puncak arus mudik. Selama proses pemeliharaan, Hutama Karya menerapkan pengaturan lalu lintas dengan pemasangan rambu peringatan dari 1 kilometer sebelum titik pekerjaan agar pengguna jalan dapat menyesuaikan kecepatan dan tetap waspada.

"Kami mengimbau pengguna jalan agar lebih berhati-hati selama periode pemeliharaan ini dan mengikuti rambu-rambu yang telah dipasang," ucapnya.

Dalam rangka mempercepat pemeliharaan, Hutama Karya juga menambah jumlah Tim Inspeksi Pothole yang bertugas mendeteksi dan menangani lubang atau kerusakan di jalan tol.

Dari semula hanya dua tim, kini jumlahnya ditingkatkan menjadi tiga tim untuk memastikan inspeksi lebih cepat dan responsif.

"Dengan adanya peningkatan jumlah tim inspeksi, deteksi dan penanganan lubang dapat dilakukan lebih cepat. Sehingga, kondisi jalan tetap terjaga dalam kondisi optimal menjelang puncak arus mudik Lebaran 2025," tutur Adjib.

Hutama Karya meminta maaf atas potensi ketidaknyamanan selama proses pemeliharaan berlangsung dan mengajak pengguna jalan untuk berpartisipasi dalam menjaga keamanan dengan melaporkan kondisi jalan yang berpotensi membahayakan melalui Call Center Hutama Karya atau media sosial resmi perusahaan.