Bagikan:

JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto mengungkapkan pihaknya telah memberikan Surat Peringatan 1 (SP-1) kepada Inpex Masela Ltd sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang memegang hak partisipasi atau participating interest (PI) wilayah kerja Masela.

"Iya (diberi SP-1)," ujar Djoko saat dikonfirmasi awak media, Selasa, 11 Februari.

Djoko menambahkan, dengan surat peringatan tersebut pihaknya berharap Inpex dapat segera melakukan kegiatan produksi gas. Djoko menyebut pihaknya juga menunggu pembeli gas yang diproduksi agar proyek dapat segera dimulai.

"Iya diharapkan bisa segera ada pembeli gasnya sehingga proyek bisa dimulai. Tahun ini lah!" ujarnya singkat.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengonfirmasi dirinya telah menjatuhkan SP 1 kepada KKKS operator wilayah kerja migas raksasa.

Tanpa menyebut nama, Bahlil mengancam akan mencabut izin yang sudah dikempit Inpex jika tidak kunjung menaikkan status Blok Masela. Pasalnya, kata dia, blok migas raksasa ini sudah mandek selama 26 tahun dan tidak kunjung berproduksi.

"Ada satu wilayah kerja yang sudah 26 tahun, sudah menemukan salah satu gas terbesar, tapi gak dinaikkan statusnya. Saya sudah bikin surat peringatan pertama. Kedua, (Kalau) enggak bisa lagi, saya cabut. Ini gede, dan ini pasti akan gempar," beber Bahlil.