JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menargetkan Jembatan Dirgahayu yang berada di Jalan Tol Ibu Kota Nusantara (IKN) Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang dapat selesai dibangun pada akhir 2024.
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengungkapkan bahwa pengerjaan jembatan sepanjang 340 meter itu kini dalam proses pemasangan pelengkung dan bracing.
“Untuk pengerjaan box baja pelengkungnya sudah selesai. Maka tinggal penyelesaian pemasangan hanger (kabel penggantung),” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa, 31 Desember.
Ermy mengatakan dalam pembangunan jembatan ini, perseroan mengutamakan kekuatan sekaligus keamanannya, maka jembatan bertipe pelengkung tersebut memiliki struktur pondasi dalam atau bore pile. Lalu pelengkung bawahnya menggunakan beton bertulang.
Lebih lanjut, Ermy menjelaskan, Jembatan Dirgahayu didesain dengan dilengkapi dengan 17 lampu pada median jembatannya sesuai dengan Hari Ulang Tahun (HUT) RI yakni 17 Agustus.
“Jumlah itu disamakan dengan hari kemerdekaan Indonesia. Lalu brancing pelengkung atas berjumlah delapan disesuaikan dengan Agustus yang merupakan bulan kedelapan, kemudian jumlah hanger yang terpasang di sisi jembatan berjumlah 45, sesuai tahun kemerdekaan,” tutur dia.
Ermy juga mengatakan secara keseluruhan realisasi pembangunan Jalan Tol Seksi 5A Simpang Tempadung-Pulau Balang sudah menembus 99,22 persen. Dia bilang, perseroan berkomitmen terus mempercepat pengerjaan proyek pemerintah itu agar selesai sesuai target. Nantinya, jalan tersebut akan mendukung konektivitas di IKN.
“Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Pulau Balang bermanfaat sebagai akses untuk mempercepat perjalanan dari Balikpapan menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Jalan ini juga menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara,” jelas Ermy.
Lebih lanjut, Ermy mengatakan jalan tol itu pun dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan antara IKN dan Balikpapan. Maka memudahkan mobilitas masyarakat sekaligus mempercepat pengiriman logistik.
“Melalui Jalan Tol IKN Simpang Tempadung-Pulau Balang, dari Balikpapan ke kawasan IKN hanya butuh waktu satu jam. Sebelumnya bisa mencapai tiga jam,” jelas Ermy.
Dalam proses pembangunannya, sambung dia, Waskita jug melakukan sejumlah inovasi, dengan tujuan agar pekerjaan menjadi lebih efisien. Di antaranya mengembangkan Sistem Penakar Hujan Otomatis, sehingga curah hujan bisa diukur dengan mempertimbangkan berbagai faktor keselamatan.
Tim proyek turut mengoptimalisasi pengambilan data fotogrametri dengan drone Post Processing Kinematic (PPK) DJI Mavic 3E. PPK merupakan metode pengamatan dalam Global Navigation Satelite System (GNSS) base station, yang memungkinkan titik dan alatnya bergerak sesuai dengan area pengukuran.
“PPK tidak memerlukan koneksi radio real time ke pesawat dari base station. Dengan begitu penyimpanan data lebih cepat dan mudah,” katanya.
BACA JUGA:
Ermy mengatakan inovasi lainnya yaitu menggunakan konsep Intelligent Compaction (IC) untuk proses pemadatan dasar tanah. Melalui konsep tersebut, bisa didapat data dari seluruh luas area yang dipadatkan sesuai rencana pada Building Information Modelling (BIM).
Sebelumnya, Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sudah beroperasi secara fungsional pada 17 Agustus 2024, demi mendukung perhelatan upacara Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) perdana di IKN. Hanya saja usai upacara, jalan tersebut kembali ditutup dan dilanjutkan pembangunannya.
Proyek itu dikerjakan oleh Kerja Sama Operasi (KSO) Waskita-Nidya-Modern dengan total nilai kontrak sebesar Rp2,42 triliun. Secara keseluruhan, terdapat 12 proyek IKN yang dikelola perseroan senilai Rp8,1 triliun.