JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung melaporkan, hingga November 2024 realisasi volume gas murah atau Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk sektor industri sebesar 87,2 juta MMBTU.
"Realisasi HGBT untuk sektor industri sebesar 87,2 juta atau 80 persen dari total alokasi sebesar 109,5 juta MMBTU," ujarnya yang dikutip Sabtu 14 Desember.
Adapun untuk sektor kelistrikan realisasinya sebesar sebesar 60,1 juta MMBTU atau 57 persen dari total alokasi sebesar 105,342 juta MMBTU.
Saat ditanya terkait penyaluran gas murah industri yang belum mencapai 100 persen, Yuliot beralasan data yang disampaikannya merupakan data triwulan III. Namun dirinya memastikan penyerapan HGBT oleh industri akan mencapai 100 persen di akhir tahun 2024.
"Itu kan baru sampai November. Sampai triwulan III realisasinya. Kita harapkan sampai akhir tahun bisa optimalkan penyerapannya," sambung Yuliot.
BACA JUGA:
Pada kesempatan yang sama dirinya juga memberikan signal program HGBT ini akan dilanjutkan di tahun 2025. Kemudian terkait perluasan industri penerima gas murah, Yuliot mengatakan pihaknya masih melakukan evaluasi dan pembahasan dengan kementerian terkait soal urgensi penambahan industri. Asal tahu saja, hingga saat ini baru 7 industri yang menikmati HGBT yakni industri pupuk, petrokimia, baja, oleokimia, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.
"Kalau perluasan industri kita lihat dari urgensinya terlebih dahulu. Paling tidak kategori industrinya sudah jelas. Jadi menteri energi akan membawa dalam rapat koordinasi tingkat menteri dulu kemudian diputuskan di rapat kabinet," tandas Yuliot.