JAKARTA - Di era digital saat ini, teknologi menjadi solusi inovatif untuk mengembangkan pariwisata desa, dengan menghadirkan sistem manajemen pengunjung.
Hal ini tidak hanya memperkuat ekonomi lokal, tetapi juga memperluas aksesibilitas bagi wisatawan untuk menjelajahi potensi wisata yang ada di seluruh negeri.
Salah satunya yaitu sosok Reza Permadi yang memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan serta membangun desa wisata di Indonesia dengan menciptakan Atourin Visitor Management System (AVMS) yang memungkinkan pengelola desa wisata dapat mengatur kedatangan wisatawan secara efisien dan memasarkan produk mereka lebih luas melalui teknologi, sekaligus mempercepat digitalisasi sektor pariwisata di Indonesia.
Di tengah tantangan infrastruktur internet yang masih terbatas di banyak desa wisata Indonesia, AVMS hadir sebagai solusi digital untuk membantu pengelola destinasi pariwisata mengatur kedatangan wisatawan secara berkelanjutan.
Melalui platform ini, desa-desa wisata kini dapat memasarkan produk mereka lebih luas, sekaligus mempercepat digitalisasi sektor pariwisata di seluruh negeri.
Adapun sosok Reza Permadi merupakan seorang penerima anugerah SATU Indonesia Awards 2023 peserta individu kategori teknologi.
Reza menyampaikan ide untuk menciptakan Atourin Visitor Management System (AVMS) berawal dari sebuah tugas kuliah yang diambil oleh seorang mahasiswa Magister Pariwisata Berkelanjutan.
Dimana dalam melakukan riset pasar, ditemukan bahwa banyak pengelola Desa Wisata di Indonesia yang membutuhkan solusi teknologi untuk mengelola kedatangan wisatawan secara lebih efektif dan berkelanjutan.
Dari situ, bersama rekan-rekannya, ia memutuskan untuk mengembangkan AVMS, sebuah platform yang bertujuan untuk membantu pengelola destinasi pariwisata dalam memanage pengunjung sekaligus memasarkan produk wisata mereka.
"Awalnya adalah tugas kuliah saat saya berkuliah di Magister Pariwisata Berkelanjutan, ternyata hasil dari riset pasar ke pengelola Desa Wisata adalah mereka membutuhkan teknologi tersebut, maka dari itu saya bersama rekan saya membuat Atourin Visitor Management System (AVMS)," jelasnya kepada VOI, Jumat, 8 November.
Adapun, AVMS adalah sebuah sistem manajemen pengunjung berbasis teknologi yang dirancang untuk membantu pengelola destinasi wisata mengelola kedatangan wisatawan secara lebih terorganisir dan berkelanjutan.
Sistem ini tidak hanya memungkinkan pengelola untuk memonitor dan mengatur jumlah pengunjung, tetapi juga mempermudah mereka dalam memasarkan produk wisata seperti paket wisata, atraksi, homestay, hingga event.
Selain itu, semua produk wisata dapat didaftarkan melalui platform partner.atourin.com, dan selanjutnya wisatawan dapat menemukan serta memesan produk-produk tersebut melalui atourin.com.
Dengan teknologi ini, AVMS menjadi jembatan antara pengelola desa wisata dengan wisatawan yang ingin mengeksplorasi berbagai potensi lokal yang ada di seluruh Indonesia.
Reza menjelaskan seiring dengan pengembangan AVMS, tantangan besar yang dihadapi adalah infrastruktur internet yang belum merata, terutama di desa-desa wisata yang terpencil. Di beberapa desa wisata, bahkan masih ada yang belum memiliki akses internet yang memadai.
Selain itu, menurut Reza literasi digital di desa-desa tersebut juga masih tergolong rendah, yang menyebabkan beberapa pengelola menolak teknologi baru ini.
Untuk mengatasi masalah ini, Reza menyampaikan bersama timnya melakukan kerja sama dengan pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan infrastruktur internet serta menyelenggarakan program pelatihan literasi digital bagi masyarakat desa. Dengan demikian, diharapkan teknologi AVMS dapat diterima dan dimanfaatkan oleh lebih banyak desa wisata di Indonesia.
Inspirasi di Balik Atourin
Reza menyampaikan pengembangan AVMS tidak lepas dari inspirasi yang didapatkan dari tokoh-tokoh besar di dunia pariwisata dan teknologi. Adapun dua sosok yang memberikan pengaruh besar adalah Joop Ave dan Sandiaga Uno.
Menurut Reza keduanya adalah mantan menteri pariwisata yang memiliki pengalaman bekerja dengan masyarakat di berbagai lapisan, memberikan pemahaman bahwa pembangunan pariwisata harus melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
"Joop Ave dan Sandiaga Uno, alasannya karena mereka berdua adalah mantan menteri pariwisata yang bekerja dengan masyarakat di semua level," jelasnya.
Selain itu, Reza menyampaikan sosok lainnya yaitu Onno W. Purbo, seorang pionir teknologi yang mengajarkan pentingnya internet hingga ke pelosok desa, juga menjadi salah satu tokoh inspirasi. Melalui semangat beliau dalam memperkenalkan internet kepada masyarakat desa, banyak daerah yang kini dapat memanfaatkan teknologi untuk berbagai keperluan, termasuk pengembangan pariwisata.
Respons Pengguna dan Dampak AVMS
Reza menyampaikan dalam implementasi AVMS mendapatkan berbagai macam respon dari masyarakat khususnya pengelola desa wisata, sangat positif. Banyak yang merasakan peningkatan ekonomi karena produk wisata mereka dipromosikan dengan lebih luas dan efektif.
"Pengguna AVMS yang salah satunya adalah Pengelola Desa Wisata merasa adanya peningkatan ekonomi di Desa dan produk wisata desanya dipromosikan dengan baik dan luas," ujarnya
Menurut Reza dari sisi wisatawan, AVMS turut memberikan kemudahan dalam mencari destinasi wisata di desa-desa yang sebelumnya mungkin sulit diakses. Keberagaman pilihan destinasi dan produk wisata membuat pengalaman berwisata menjadi lebih kaya dan menarik.
"User Atourin yang notabene adalah wisatawan domestik merasa senang karena ada pilihan berwisata ke Desa-Desa di seluruh Indonesia," jelasnya.
Peran Astra dalam AVMS
Reza menyampaikan SATU Indonesia Awards 2023 adalah penghargaan yang diberikan oleh Astra kepada anak muda yang berkontribusi dalam membangun bangsa.
"Astra melihat kerja saya dan teman-teman di Atourin untuk implementasi teknologi AVMS ke Desa Wisata di seluruh Indonesia cukup baik sehingga di apresiasi melalui program Satu Indonesia Awards ke-14 di tahun 2023," imbuhnya.
Selain itu, Reza menyampaikan Astra mulai memperkenalkan program Kampung Berseri Astra (KBA) atau / Desa Sejahtera Astra kepada pihaknya, seperti pada program Event Senandung Dewi di Desa Wisata Wayang yang merupakan Kampung Berseri Astra (KBA) di tahun 2024.
Dalam program ini, Reza menjelaskan Astra meminta desa tersebut untuk mengadopsi sistem AVMS agar pengunjung dapat melakukan reservasi dan pengelola desa memiliki database pengunjung yang lebih terorganisir.
"Astra meminta Desa tersebut untuk menerapkan sistem AVMS agar pengunjung dapat melakukan reservasi dan pengelola Desa Wisata bisa memiliki database pengunjung," jelasnya.
Target AVMS
Reza menyampaikan saat ini sistem AVMS sudah diadopsi di 244 desa wisata yang tersebar di 23 provinsi, dan berdasarkan data Kementerian Pariwisata, pada tahun 2024 jumlah desa wisata di Indonesia mencapai 6.016.
Sebab itu, Reza menyampaikan pihaknya memiliki visi jangka panjang yaitu mentargetkan untuk mendigitalisasi seluruh 6.016 desa wisata tersebut dan berharap AVMS dapat menjadi solusi yang mempercepat transformasi digital di sektor pariwisata lokal dalam lima tahun ke depan.
"Target kami adalah 6.000 Desa Wisata di Indonesia bisa terdigitalisasi melalui AVMS dalam 5 tahun kedepan," ucapnya.
BACA JUGA:
Kiat untuk Pengusaha Muda
Bagi para pengusaha muda yang ingin sukses, Reza menyampaikan perlunya komitmen dan konsistensi adalah kunci utama. "Banyak yang hanya semangat di awal namun beralih di pertengahan," ungkap pendiri AVMS.
Menurut Reza, kesalahan terbesar yang pernah dilakukan dalam perjalanan bisnis ini adalah pola pikir yang terlalu dominan terhadap masyarakat.
"Awalnya saya terlalu dominan, saat ini saya hanya fokus kepada masyarakat yang mau dan tidak memaksakan," jelasnya.
Penting untuk selalu mendengarkan kebutuhan dan keinginan masyarakat, serta tidak terburu-buru dalam menerapkan perubahan. Keberhasilan datang ketika solusi yang ditawarkan benar-benar memberi manfaat langsung bagi masyarakat yang dilayani.