JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengapresiasi kerja sama antara ID FOOD dan BTN dalam rangka memperkuat Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Arief mengatakan, dukungan pendanaan dari BTN sebagai entitas perbankan dapat berdampak signifikan bagi pelaksanaan program bantuan pangan yang dijalankan ID FOOD.
“Langkah baik ini dapat menjaga terpenuhinya kebutuhan pangan serta gizi masyarakat, khususnya keluarga risiko stunting. Hal ini tentunya akan berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan,” kata Arief dalam keterangan resmi, Rabu, 24 Juli.
Ke depannya, sambung Arief, tentunya pelaksanaan program penanganan stunting ini akan terus ditingkatkan.
Mengingat program ini bersifat strategis, baik dari sisi pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat khususnya untuk mempersiapkan generasi penerus, maupun sebagai bentuk hilirisasi hasil produksi peternakan.
“Sehingga dapat turut menjaga stabilitas telur ayam dan daging ayam di tingkat peternak,” jelasnya.
Arief mengatakan, program penanganan stunting ini akan terus didorong dan tingkatkan pelaksanaannya.
Untuk itu, tentunya membutuhkan dukungan dan kolaborasi lintas sektor yang lebih luas lagi, baik dari sisi pendanaan, regulasi, maupun produksi.
Sementara itu, Dirut ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengatakan kolaborasi pendanaan ini akan difokuskan pada komoditas daging ayam dan telur ayam untuk bantuan pangan bagi Keluarga Risiko Stunting (KRS).
“Ini sejalan dengan semangat kedua perusahaan yang aktif menjalankan berbagai program pencegahan stunting,” ungkapnya.
Sis Apik juga mengatakan pendanaan ini diperuntukkan bagi penyaluran bantuan pangan penanganan stunting di tahun 2024, dengan komoditas daging ayam dan telur ayam.
“Diharapkan upaya ini dapat mempercepat penyaluran bantuan pangan, sehingga membantu program pemerintah menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia,” ucapnya.
Senada, Wakil Direktur Utama BTN Oni Febriarto Rahardjo berharap kerja sama ini dapat mewujudkan ketahanan pangan yang baik.
"Sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terus meningkat,” katanya.
Sekadar informasi, saat ini penyaluran program bantuan pangan penanganan stunting yang dijalankan ID FOOD telah memasuki tahun ke dua.
Upaya penyaluran akan terus ditingkatkan secara bertahap guna memenuhi target penyaluran kepada 1.446.089 Keluarga Rawan Stunting (KRS) di tujuh provinsi di Indonesia.
BACA JUGA:
Program bantuan pangan penanganan stunting ini digelar dalam rangka membantu menyukseskan program pemerintah menurunkan prevalensi stunting sebagaimana tercantum dalam Perpres 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Dalam program ini setiap keluarga rentan stunting menerima satu paket berisi 10 butir telur dan 1 kg daging ayam beku (frozen) sebanyak tiga kali.