JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) Julfi Hadi menuturkan bahwa pengembangan energi panas bumi merupakan salah satu wujud komitmen Indonesia dalam merealisasikan target net zero emissions (NZE).
“Panas bumi memiliki peran krusial dalam mencapai target net zero emissions. Pengembangan dan pemanfaatan energi panas bumi tidak hanya berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional,” kata Julfi Hadi mengutip Antara.
Menurutnya, panas bumi memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan yang dapat berperan penting dalam upaya diversifikasi sumber energi di Indonesia.
Untuk mengakselerasi upaya tersebut, ia mengatakan bahwa diperlukan berbagai regulasi, insentif fiskal, serta inovasi yang mendukung pengembangan sumber energi tersebut.
Julfi menyampaikan bahwa kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi dan masyarakat juga penting dalam mengatasi berbagai tantangan dan memaksimalkan potensi sumber daya panas bumi di Indonesia.
“Kolaborasi ini menjadi katalisator yang akan mempercepat pengembangan dan implementasi panas bumi menjadi satu-satunya energi terbarukan yang menjadi pembangkit baseload dan menciptakan Center of Excellence Geothermal di Indonesia,” ujarnya.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pihaknya untuk meningkatkan kolaborasi antara para pemangku kepentingan tersebut adalah dengan menyelenggarakan 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024 pada 18-20 September 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).
BACA JUGA:
Ketua Pelaksana 10th IIGCE 2024 Boyke Bratakusuma menyatakan bahwa penyelenggaraan event tersebut ditujukan sebagai platform untuk mendukung pencapaian target NZE dan mempercepat pengembangan panas bumi di Indonesia.
Pihaknya berharap dengan kehadiran para ahli, investor, dan para pemangku kepentingan lainnya, ajang tersebut dapat menemukan solusi inovatif dan kolaboratif untuk mengatasi tantangan pengembangan sumber energi tersebut.
“Kami juga berharap melalui IIGCE 2024, lebih banyak investor akan tertarik untuk berinvestasi di sektor panas bumi dan mendukung pengembangan teknologi lokal,” imbuh Boyke.