Bagikan:

JAKARTA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengungkapkan prospek komoditas kelapa sawit masih bagus di tengah gelaran Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) Tahun 2024.

"Prospek masih bagus, kita melihat Amerika Serikat justru permintaan akan sawit terus meningkat, terakhir bahkan sudah mendekati angka 2 juta ton," ujar Ketua Umum Gapki Eddy Martono dilansir ANTARA, Jumat, 28 Juni.

Eddy mengatakan, negara-negara besar seperti Amerika Serikat membutuhkan sawit terutama untuk sektor industri mereka.

"Jadi artinya mereka sendiri yakni negara-negara besar juga membutuhkan komoditas sawit terutama untuk industri," katanya.

Menurut dia, sawit itu merupakan salah satu minyak nabati dunia. Ketika Gapki melihat begitu pemerintah melarang ekspor maka dunia menjadi goncang dengan tidak adanya sawit.

"Sawit tidak bisa hilang dari dunia, artinya mereka sangat membutuhkan. Jadi artinya bahwa pergerakan ekspor turun atau apa itu hanya seasonal atau musiman saja," kata Eddy.

Sebagai informasi, Pemilu Presiden (Pilpres) AS akan dilaksanakan pada 5 November 2024.

Dua calon terutama yang akan bertanding adalah petahana Joe Biden dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik.

Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump kembali berhadapan dalam debat pertama Pemilu Presiden Amerika Serikat 2024 yang berlangsung pada Kamis (27/6) malam waktu setempat.

Debat tersebut menjadi yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat di mana seorang petahana menghadapi seorang terdakwa dan mantan presiden.

Indonesia sendiri menguasai 54 persen ekspor kelapa sawit dunia. Kelapa sawit menjadi komoditas strategis bagi Indonesia, di mana pada tahun lalu, nilai ekspor kelapa sawit mencapai 28,45 miliar dolar AS.