Bagikan:

JAKARTA - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) membukukan laba bersih senilai Rp1,32 triliun pada tahun 2023. Sedangkan pada tahun 2022 sebesar Rp347,15 miliar.

Anak perusahaan PT Pertamina ini mencatat laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp372 per saham pada tahun 2023.

"Meningkat dibandingkan sebesar Rp195 per saham pada tahun 2022,” sebut Direktur Keuangan dan Layanan Korporat TUGU Emil Hakim mengutip Antara.

Melonjaknya laba bersih perseroan ditopang oleh pendapatan yang meningkat 16,10 persen (yoy) menjadi senilai Rp3,59 triliun pada tahun 2023, dibandingkan senilai Rp3,09 triliun pada tahun sebelumnya.

Rinciannya, pendapatan premi bersih tumbuh 8,20 persen (yoy) menjadi senilai Rp3,08 triliun dan pendapatan investasi tumbuh 64,4 persen (yoy) menjadi senilai Rp579,83 miliar pada tahun 2023.

Kemudian, pendapatan usaha lainnya meningkat 1,0 persen (yoy) menjadi senilai Rp402,09 miliar pada tahun 2023.

Di tengah kenaikan pendapatan, total beban pendapatan perseroan justru menurun 24,10 persen (yoy) menjadi senilai Rp1,96 triliun pada tahun 2023, dibandingkan senilai Rp2,59 triliun pada tahun sebelumnya.

Sehingga, membuat laba sebelum beban pajak final dan pajak penghasilan melonjak sebesar 213,9 persen (yoy) menjadi senilai Rp1,62 triliun pada tahun 2023.

Per 31 Desember 2023, perseroan mencatatkan total aset senilai Rp25,13 triliun, dengan total ekuitas tercatat senilai Rp10,27 triliun dan total liabilitas tercatat senilai Rp14,85 triliun.

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 29 April 2024 mendatang, secara fisik dan melalui fasilitas Electronic General Meeting System KSEI (eASY.KSEI) yang disediakan oleh KSEI.

PT Pertamina (Persero) merupakan pengendali dengan kepemilikan saham atas TUGU sebesar 58,50 persen, dan sisanya sebesar 15,89 persen dimiliki oleh UOB Kay Hian Pte Ltd, dan 5,29 persen dimiliki oleh Samsung Fire and Marine Insurance.

Adapun, presentase kepemilikan saham oleh masyarakat atau publik sebesar 20,30 persen.