BRI Tawarkan Rumah Murah Sambil Jaga Kelestarian Lingkungan via KPR Green Financing
Direktur Konsumer BRI Handayani. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah meluncurkan program KPR Green Financing sejak 2021 lalu.

Dengan berbagai penawaran menarik bagi nasabah yang ingin memiliki hunian, program ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) dan kepedulian terhadap pemeliharaan lingkungan, khususnya terkait dengan energi terbarukan.

Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan, program ini ditujukan bagi para pengembang atau developer rekanan BRI yang mendapatkan keistimewaan sebagai “Developer Green”.

“Dengan penawaran DP mulai 0 perssn dan suku bunga terbaik hanya 4,65 persen fixed 3 tahun atau 5,65 perse fixed 5 tahun, maupun jangka waktu Panjang hingga 20 tahun, ditargetkan BRI dapat ikut berkontribusi menyukseskan peneraapan program Green Development sebesar Rp2,5 Triliun,” ucap Handayani kepada media, 16 Februari.

Sejak peluncuran program KPR Green Financing yang bertepatan dengan launching KPR BRI Virtual Expo, BRI memberikan branding perlunya rumah sehat yang berwawasan lingkungan agar kehidupan penghuni di dalamnya semakin berkualitas.

Tak sampai di sana, lanjut Handayani, BRI juga beberapa kali mengadakan program untuk mengedepankan pentingnya green building seperti Talkshow milenial cuan, Mini Property Expo Goes to Developer, dan website resmi untuk memperoleh KPR Green Financing yakni Homespot.id.

Handayani mengatakan, pembiayaan hijau atau green financing/sustainability-linked financing semakin dibutuhkan pada masa mendatang, seiring dengan tuntutan keberlanjutan lingkungan di berbagai sektor, termasuk keuangan. Meski menjadi sebuah kebutuhan, saat ini green financing ataupun green investment belum menjadi tren yang masif.

“BRI memiliki komitmen untuk mengakselerasi green economy atau ekonomi hijau melalui sustainable business financing (pembiayaan kepada kegiatan usaha yang berkelanjutan). Meski saat ini sudah banyak produk keuangan yang mengedepankan keberlanjutan, namun masih terdapat banyak ruang untuk peningkatan,” ucapnya.

Meski sudah menunjukkan peningkatan, Handayani berharap tetap ada dukungan penuh baik dari pemerintah, pengusaha atau developer maupun para calon nasabah.

Di antaranya berupa pedoman teknis bagi bank untuk mengimplementasikan perbankan hijau agar mempermudah dalam melakukan evaluasi kepatuhan maupun peningkatan kapasitas.

Dari sisi developer, diharapkan semakin banyak yang concern terhadap Program Green Development, salah satunya dengan melakukan self assessment Green Concept serta mendaftarkan diri jika hasil tes memadai.

Sementara itu, untuk masyarakat secara umum diharapkan semakin sadar akan pentingnya green concept.