Bagikan:

JAKARTA - Jumlah transaksi pada Trade Expo Indonesia ke-38 dalam lima hari mencapai 25,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 401,5 triliun.

Total transaksi tersebut terdiri atas transaksi barang dan jasa senilai 22,49 miliar dolar AS, dan transaksi investasi sebesar 2,81 miliar dolar AS.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi optimistis, kondisi global yang diprediksi mulai pulih pada tahun depan akan turut mendongkrak transaksi di pameran dagang yang digelar setiap tahunnya itu.

"Terbukti walaupun tegang-tegang, terbukti 11 miliar dolar AS (terlampaui). Tidak mudah lho, perhitungannya kita tahu tahun ini dunia masih kurang bagus. Tapi, kembali lagi, ini masalah trust (kepercayaan) bahwa trust global masih bagus terhadap produk-produk Indonesia," kata Didi dikutip dari Antara, Senin, 23 Oktober.

Kendati demikian, ia tidak mengungkapkan secara gamblang nilai target transaksi TEI selanjutnya.

Meski akan lebih tinggi dari target tahun ini, masih akan ada tahapan evaluasi, hitung-hitungan tren hingga daya saing.

Namun, ia meyakini, kualitas produk Indonesia kini sudah semakin memenuhi kriteria standar yang dibutuhkan pasar global.

"Karena tahun 2024 insya Allah global trade rebound, jadi saya agak yakin walaupun indikasi perdagangan tahun ini turun tapi ternyata trust buyer internasional justru makin meningkat terhadap produk Indonesia," katanya.