Mendag: Jepang Harus Eliminasi Tarif Tuna Kaleng
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kanan) saat melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jepang Yamada Kenji di Jaipur, India, Jumat (25/8/2023). (ANTARA/HO-Kemendag)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berharap Jepang segera mengeliminasi tarif bagi empat pos tarif tuna kaleng Indonesia sebagai bagian dari Protokol Perubahan Perjanjian Kemitraan Ekonomi antara Indonesia dan Jepang (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement/IJEPA).

Mendag mengatakan, Jepang sudah memberikan eliminasi tarif untuk pos tarif tuna kaleng Filipina, Thailand, dan Vietnam. Menurutnya, hal yang sama juga dapat dilakukan pada Indonesia.

"Eliminasi tarif untuk empat pos tarif tuna kaleng merupakan syarat mutlak bagi Indonesia untuk penyelesaian perundingan Protokol Perubahan IJEPA," kata Mendag dilansir ANTARA, Sabtu, 26 Agustus.

Mendag menyampaikan, peringatan 50 tahun ASEAN-Jepang harus dimanfaatkan kedua pihak untuk memaksimalkan hubungan antara Jepang dan negara-negara anggota ASEAN.

Karena itu, momentum ini menjadi kesempatan yang bagus bagi Indonesia dan Jepang untuk segera menyelesaikan perundingan tersebut.

Zulkifli optimistis kedua negara dapat mengumumkan penyelesaian substansi perundingan Protokol Perubahan IJEPA di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada September 2023 di Jakarta.

"Saya juga optimistis Indonesia dan Jepang dapat menandatangani protokol dimaksud pada KTT Peringatan 50 tahun ASEAN-Jepang pada Desember 2023 di Tokyo, Jepang," kata Zulkifli.

Total perdagangan Indonesia dengan Jepang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada periode Januari-Mei 2023, total perdagangan Indonesia dengan Jepang tercatat sebesar 16,3 miliar dolar AS.

Ekspor Indonesia ke Jepang sebesar 9,4 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari Jepang 6,8 miliar dolar AS. Indonesia surplus sebesar 2,5 miliar dolar AS.

Pada 2022 total perdagangan Indonesia mencapai 42,0 miliar dolar AS atau naik 29,2 persen dibanding 2021. Ekspor Indonesia ke Jepang tercatat sebesar 24,8 miliar dolar AS dan merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir (2018-2022).

Di sisi lain, impor Indonesia dari Jepang sebesar 17,1 miliar dolar AS. Indonesia mencatatkan surplus terhadap Jepang sebesar 7,6 miliar dolar AS.

Dalam lima tahun terakhir (2018-2022), tren total perdagangan kedua negara tumbuh sebesar 2,61 persen. Indonesia pun terus menikmati surplus perdagangan terhadap

Jepang dalam periode lima tahun tersebut.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang antara lain sirkuit elektronik terpadu, gas petroleum dan gas hidrokarbon lainnya, kawat diisolasi, kabel, dan konduktor listrik, perangkat telepon dan ponsel pintar, dan bagian dan aksesori kendaraan bermotor.

Komoditas impor utama Indonesia dari Jepang antara lain sirkuit elektronik terpadu, bagian dan aksesori kendaraan bermotor, produk canai lantaian dari besi atau baja bukan paduan, peralatan semikonduktor, dan aparatus listrik.