Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Nusron Wahid meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk mengantisipasi adanya peningkatan penumpang pada arus mudik Hari Raya Idulfitri. Nusron memprediksi tahun ini akan ada lonjakan penumpang akibat telah normalnya kegiatan masyarakat.

Hal ini disampaikan dalam Menjelang Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Transportasi di Gedung DPR.

“Feeling saya, karena orang sudah lama ngempet (menahan) diri untuk mudik, itu tahun ini hitungan saya itu 120 persen untuk kereta api dari tahun 2019, saya khawatir kalau terjadi kekurangan penumpang dan menumpuk di kereta api, kalau nggak diantisipasi akan menimbulkan keramaian,” kata Naston, ditulis Selasa, 4 April.

Nusron mengatakan, saat ini Kereta Api merupakan salah satu moda transportasi yang digemari masyarakat. Sehingga demand masyarakat terhadap moda transportasi Kereta Api cukup tinggi.

“Sekarang trennya kelas menengah itu pak, kalau mau mudik kecuali bawa mobil sendiri dan kemudian mampir ke saudaranya, kalau destinasinya cuma satu pasti kereta kalau mudik,” ucapnya.

Lebih lanjut, Nusron mengungkapkan tiga keuntungan yang didapatkan jika menggunakn kerata api. Salah satunya adalah kenyamanan.

“Pertama nyaman, kedua bisa istirahat, ketiga nggak buru-buru, stasiunnya di tengah kota,” jelasnya.

Untuk itu, Nusron meminta KAI dapat meningkatkan porsi moda transportasi KAI untuk mengantisipasi peningkatan penumpang tersebut.

“Nataru saja sudah 6,467 juta padahal orang mudik Nataru itu lebih sedikit, kesannya hiburan. Tapi kalau mudik Lebaran ada unsur spiritual, mungkin bapak-bapak merasakan itu semua, sehingga lebih nambah, mungkin (penumpang) akan mencapai 7,5 juta. Karena itu supaya ini bisa diantisipasi, kecuali gerbongnya sudah tidak ada lain cerita,” tuturnya.