Indonesia Pimpin Pertemuan Pertama Jalur Keuangan dalam Keketuaan ASEAN 2023
Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenlu)

Bagikan:

JAKARTA - Indonesia memimpin pertemuan pertama jalur keuangan dengan mengangkat tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth dalam serangkaian agenda Keketuan ASEAN 2023.

Pertemuan bertajuk ASEAN+3 Task Force (TF) dengan partisipasi China, Jepang, dan Korea Selatan ini berupaya mendorong ASEAN untuk berperan aktif, menawarkan ide dan solusi untuk memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari mengatakan, sesi pertama pertemuan fokus pada pengembangan arsitektur jaring pengaman stabilitas keuangan di kawasan.

“Termasuk dengan membuka kemungkinan pembentukan fasilitas-fasilitas baru sesuai dengan perkembangan dan dinamika tantangan ekonomi global,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Senin, 6 Februari.

Selanjutnya, pada sesi kedua membahas mengenai penguatan mekanisme Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM). Adapun, CMIM merupakan salah satu fasilitas pengaman stabilitas keuangan yang sudah ada, dibangun melalui perjanjian kerja sama antara negara anggota ASEAN+3.

“Melalui diskusi ini, fasilitas pembiayaan likuiditas jangka pendek yang ditawarkan oleh CMIM diharapkan dapat selalu siap untuk menjawab kebutuhan anggota, dengan mekanisme akses yang lebih baik,” tuturnya.

Kemudian, sesi ketiga membahas mengenai ASEAN+3 Future Initiative. Disebutkan bahwa agenda ini mencoba mengeksplorasi inisiatif-inisiatif baru ASEAN+3 yang sudah dibahas beberapa tahun terakhir melalui pembentukan Working Group (WG).

Nantinya, akan ada tindak lanjut dari pembiayaan inovatif sebagai referensi infrastruktur dan inisiatif penguatan ketahanan finansial terhadap iklim dan bencana alam.

“Indonesia juga mengusulkan agar ASEAN+3 dapat melakukan pembahasan dan pendalaman terhadap pengembangan database household debt dan sustainable finance,” kata dia.

Rahayu menambahkan, negara-negara ASEAN+3 masih harus terus mewaspadai risiko pelemahan ekonomi global yang telah diperkirakan oleh lembaga internasional dan berbagai forum global.

“Untuk mengatasi tantangan pelemahan ekonomi ini, ASEAN+3 terus melakukan upaya-upaya penguatan ekonomi kawasan serta memanfaatkan kerja sama ekonomi dan keuangan internasional,” tegasnya.

Sebagai informasi, pertemuan ASEAN+3 Task Force dilaksanakan pada 2-3 Februari 2023 lalu di Nusa Dua Bali. Pertemuan ini menjadi pembuka rangkaian agenda ASEAN Chairmanship Indonesia di Jalur Keuangan.