Bagikan:

JAKARTA - PT PGN Tbk pada tahun 2022 mengelola pasokan gas bumi kurang lebih 1.027 BBTUD untuk mencukupi kebutuhan pelanggan di berbagai sektor.

Dalam menjaga keberlangsungan layanan gas bumi, PGN sebagai subholding gas PT Pertamina terus berupaya mencari sumber pasokan baru baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, lewat penjajagan dan komunikasi aktif.

PGN juga terus menjalin komunikasi dengan pemangku kepentingan dan regulator seperti SKK Migas dalam mendukung kesinambungan pasokan.

Kepala SKK Migas Dwi Sucipto mengatakan, terdapat beberapa proyeksi potensi sumber pasokan baru yang dapat diutilisasi di region 1 dan 2 Sumatera Jawa sekitar 96 BBTUD, Region III Jawa Timur sekitar 331 BBTUD, dan Region IV Indonesia Timur kurang lebih 3 BBTUD.

Namun, tentunya potensi tersebut membutuhkan dukungan dari SKK Migas.

Penggunaan sumber pasokan yang baru juga akan dibarengi dengan pengembangan infrastruktur yang massif.

“Interkoneksi antara kegiatan pemanfaatan gas bumi yang massif, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan produksi menjadi kunci dalam kesuksesan utilisasi gas bumi nasional,” ujarnya kepada media, Kamis 19 Januari.

Menindaklanjuti pengembangan infrastruktur gas bumi yang masif, lanjutnya, insiatif infrastruktur yang sedang disiapkan di antaranya Pipa Transmisi Kalimantan, Pipa Transmisi Bangkanai, Pipa distribusi IKN dan infrastruktur non pipa. Selain itu, pengelolaan gas PEPC dan stranded gas yang dapat disalurkan untuk pemenuhan demand retail.

Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto mengatakan, sumber pasokan baru sekaligus memperluas pemanfaatan ruas Pipa Transmisi Gresik Semarang (Gresem).

Sebagai contoh, pemanfaatan unassociated gas di Lapangan Banyu Urip yang diintegrasikan dengan Pipa Gresem untuk memenuhi demand di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Selain industri kelistrikan dan pupuk, PGN melakukan optimalisasi SPBG untuk transporasi umum darat dan laut khususnya motor dan kapal nelayan. Langkah ini dapat menjadi salah satu kunci peningkatan pemanfaatan gas secara massif dalam mendukung penurunan subsidi energi dan menyediakan layanan energi terjangkau bagi masyarakat,” ujarnya.

Untuk menjaga keamanan pasokan, PGN terus berkoordinasi dengan SKK Migas dan KKKS perihal potensi pasokan baru untuk mendukung kesinambungan PGN, namun diperlukan dukungan SKK Migas untuk dapat memberikan kepastian volume dan harga untuk potensi-potensi sumber gas yang baru.

“Sumber gas baru dan LNG akan dialokasikan untuk meningkatkan utilisasi gas bumi domestik. Di sisi lain PGN Group bersinergi SKK Migas untuk pengembangan lapangan Migas yang sesuai dengan karakteristik kebutuhan konsumen gas bumi. Serta memungkinkan pengembangan derivatif gas bumi, seiring dengan kebutuhan yang meningkat,” pungkas Haryo.