Pesan Menhub terkait Potensi Cuaca Ekstrem Selama Sepekan: Kalau Enggak Penting Jangan ke Luar Kota
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.

Budi berpesan kepada masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar kota jika tidak mendesak atau penting.

“Saya pribadi dan kelembagaan, kita harus antisipasi baik apa yang menjadi catatan-catatan. Kita harus waspada. Saya mengimbau agar kalau enggak penting-penting banget jangan ke luar kota, sehingga lebih aman,” katanya dalam Jumpa Pers Akhir Tahun Kemenhub, Capaian Kinerja 2022 dan Rencana Kerja Kemenhub 2023, Selasa, 27 Desember.

Sementara itu, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati meminta kepada para operator transportasi darat, udara, terlebih lagi khusus di sektor laut untuk tidak memaksakan diri beroperasi jika cuaca sedang tidak bersahabat.

“Yang jelas kita juga sudah minta kepada operator baik di laut maupun di udara untuk tidak memaksakan diri melaksanakan operasional kalau memang cuaca tidak memungkinkan. Khususnya di laut, karena di laut itu kan relatif lebih bahaya ya, karena gelombang tinggi dan sebagainya,” kata Adita.

Bahkan, kata Adita, Kantor Kesyahbandaran juga sudah tegas meminta kepada operator untuk tidak beroperasi jika gelombak laut sedang tinggi.

“Jadi Syahbandar juga sudah tegas kepada operator, kalau memang ternyata gelombang tinggi cuaca buruk ya jangan dipaksakan. Memang konsekuensinya ada penundaan tapi ya itu kan supaya tetap selamat,” ujarnya.

Adita juga meminta kepada para operator transportasi untuk memperbarui infromasi kepada penumpang jika terjadi kendala masalah cuaca.

Hal tersebut karena berkaitan dengan adanya kemungkinan penundaan perjalanan.

“Kita minta kepada operator untuk mengupdate status-status penerbangan pada penumpang kalau memang terpaksa ada delay. Itu harus diberitahukan secepat mungkin,” katanya.

“Kita selalu menegaskan ikuti update dari BMKG itu kalau enggak salah setiap 6 jam ada pembaruan-pembaruan. Jadi itu yang dipegang,” sambungnya.