JAKARTA - PT PLN (Persero) membentuk Electric Vehicle Digital Services (EVDS) sebagai salah satu platform layanan kendaraan listrik.
Langkah ini dilakukan PLN untuk meningkatkan customer experience dengan mendigitalisasi dan mengintegrasikan semua sistem pelayanan pelanggan bagi pengguna ataupun calon pengguna kendaraan listrik.
EVDS diluncurkan PLN bertepatan dengan PLN E-Mobility yang merupakan pameran kendaraan listrik terbesar di Bali.
EVDS ini dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang membutuhkan layanan terkait kendaraan listrik.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan, kami terus melakukan peningkatan layanan digital melalui PLN Mobile.
EVDS ini nantinya sebagai one stop solution bagi masyarakat yang ingin beralih ke kendaraan listrik.
"Masyarakat lebih mudah untuk mendapatkan layanan kelistrikan apalagi untuk kendaraan listriknya. Mau tambah daya, pasang baru, bahkan membeli kendaraan listrik ini bisa melalui EVDS yang terintegrasi dengan PLN Mobile," ujar Darmawan dalam keterangannya, Senin 25 Juli.
Dalam EVDS ini, masyarakat bisa langsung mengakses kebutuhan suku cadang maupun membeli langsung kendaraan listrik roda dua dari mitra PLN seperti GESITS, Viar, Unwinfly dan Volta. Selain itu, untuk kendaraan roda empat, PLN sudah mulai bekerja sama dengan Nissan, Hyundai, Wuling, DFSK, Mitsubishi, Toyota.
Selain itu terdapat pula Mercedez-Benz yang akan segera hadir di PLN Mobile.
EVDS menjadi aggregator untuk penyedia layanan perawatan EV serta penggantian sparepart.
Melalui EVDS ini, masyarakat bisa langsung mendapatkan layanan informasi dan sistem transaksi pada charging station.
Pelanggan juga bisa langsung melakukan transaksi pengisian daya di SPKLU yang langsung termonitor jumlah konsumsi daya.
Bagi para pemilik kendaraan listrik roda dua, EVDS juga menyediakan akses langsung ke SWAP maupun SPBKLU milik Volta.
"Dalam EVDS semua sistem, vendor untuk layanan EV terintegrasi dengan baik. Kami melakukan kolaborasi ini untuk bisa memberikan kemudahan bagi pelanggan," ujar Darmawan.
BACA JUGA:
EVDS juga menyediakan fitur test drive yang mempertemukan antara distributor atau Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) yang menawarkan uji coba kendaraan listrik dengan masyarakat yang ingin menjajal kendaraan listrik.
Dalam EVDS ini juga tersedia forum diskusi bagi para EV Enthusiasts melalui platform Community.
Forum diskusi untuk sharing knowledge dan edukasi melalui tanya jawab dengan official support dari penyedia EV.
"Membangun ekosistem ini harus kolaborasi, melalui EVDS PLN siap menjadi pionir dan akselerator untuk membangun ekosistem kendaraan listrik," ucap Darmawan.
EVDS juga menyediakan fitur test drive yang mempertemukan antara distributor atau Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) yang menawarkan uji coba kendaraan listrik dengan masyarakat yang ingin menjajal kendaraan listrik.
Dalam EVDS ini juga tersedia forum diskusi bagi para EV Enthusiasts melalui platform Community. Forum diskusi untuk sharing knowledge dan edukasi melalui tanya jawab dengan official support dari penyedia EV.
"Membangun ekosistem ini harus kolaborasi, melalui EVDS PLN siap menjadi pionir dan akselerator untuk membangun ekosistem kendaraan listrik," ucap Darmawan.
Langkah peningkatan customer experience ini dilakukan PLN untuk memperkaya ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Darmawan mengajak semua pihak industri manufaktur kendaraan listrik untuk bisa ikut serta dalam EVDS.
EVDS juga langsung terintegrasi dengan SuperApps PLN Mobile. Platform besutan anak usaha PLN, PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) ini diharapkan bisa memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan layanan listrik secara menyeluruh.
Saat ini, PLN Mobile sudah diunduh oleh 26 juta pengguna dengan lebih dari 38 juta ID pelanggan terdaftar. Melalui PLN Mobile, industri manufaktur lebih mudah dalam memasarkan produk kendaraan listriknya. Sinergi ini bisa mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia semakin masif.
"Ini strategi yang luar biasa baik. Ini bisa win-win solution bagi PLN maupun industri manufaktur. Mobil listriknya laku, listriknya juga laku," pungkasnya.