Dukung Pengembangan KSPN Bromo Tengger Semeru, Kementerian PUPR Bangun Terminal Wisata Seruni
Foto Dok Kementerian PUPR

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merencanakan pembangunan Terminal Wisata Seruni Point yang terintegrasi dengan jembatan gantung kaca.

Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru di Provinsi Jawa Timur.

Pembangunan Terminal Wisata Seruni Point dilatarbelakangi oleh banyaknya keluhan wisatawan akan minimnya toilet di kawasan Bromo dan seringnya terjadi kemacetan panjang di jalur Bromo saat musim liburan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

"Untuk kawasan pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul," katanya dalam keterangan resmi, Jumat, 24 Juni.

"Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional," sambungnya.

Nantinya, kata Basuki, pembangunan Terminal Wisata Seruni Point akan dikerjakan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR melalui rencana penataan kawasan Seruni Point.

"Pembangunannya dilakukan di kawasan seluas 1,75 hektare dengan anggaran Rp31,17 miliar," ujarnya.

Basuki menjelaskan, penataan Seruni Point akan meliputi pembangunan area parkir, bangunan multifungsi untuk restoran, commercial rest area, souvenir shop, toilet, musala, jalur pengunjung, bangunan tiket, serta amphitheater yang mendukung kegiatan seni dan budaya lokal.

"Penataan ruang publik Seruni Point memperhatikan karakteristik dan kearifan lokal budaya Suku Tengger, salah satunya dengan menerapkan konsep Tiga Bentar pada area kedatangan," katanya.

Terintegrasi dengan Jembatan Gantung Kaca

Basuki juga menjelaskan terminal wisata Seruni Point nantinya akan terintegrasi dengan jembatan gantung kaca tipe suspended-cable pertama di Indonesia yang saat ini tengah dibangun di kawasan Seruni Point.

"Jembatan kaca ini membentang sepanjang 120 meter dan lebar 1,8 meter berada di atas jurang dengan kedalaman sekitar 80 meter. Struktur jembatan gantung berupa kaca pengaman berlapis dengan ketebalan 25,55 mm, dilengkapi double protection steel berupa baja galvanis agar tidak karat," ucapnya.

Menurut Basuki, penataan dan pembangunan yang dilakukan Kementerian PUPR dalam memaksimalkan potensi KSPN Bromo Tengger Semeru dan segala kekayaan alamnya dikerjakan dengan penuh kehati-hatian dan tetap mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi.

"Koordinasi dan konsultasi publik terus dilakukan secara intensif dengan para pemangku kepentingan seperti Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Kementerian LHK, komunitas lingkungan, dan tokoh masyarakat mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan di lapangan untuk mencegah terjadinya dampak negatif terhadap lingkungan serta diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal," ujarnya.