Hadiri Bilateral Maritime Forum di Belanda, Anak Usaha Krakatau Steel Pamer Kelengkapan Fasilitas Pelabuhan Krakatau International Port
Foto: Dok. Krakatau Bandar Samudera

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah dan BUMN hadir dalam Indonesia-Belanda Bilateral Maritime Forum (BMF ke-4), di Belanda. Acara yang berlangsung pada 1–3 Juni 2022 turut dihadiri PT Krakatau Bandar Samudera (KBS).

Dalam kesempatan itu, anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ini mewakili Indonesia pada pertemuan antar CEO perusahaan di sektor maritim. Beberapa kerja sama yang dibahas dalam BMF ke-4 yaitu Port Development, Renewable Energy, Shipbuilding, dan Maritime Education.

Direktur Utama KBS Akbar Djohan menyampaikan, dalam salah satu sesi BMF KE-4, KBS memaparkan potensi Krakatau International Port (pelabuhan milik KBS) atau KIP sebagai pelabuhan curah terbesar di Indonesia yang terintegrasi dari hulu ke hilir dengan fasilitas lengkap baik fasilitas kepelabuhanan maupun transportasi multimoda.

"Berbagai potensi KIP yaitu pelabuhan internasional yang terintegrasi dengan ekosistem jasa logistik yang lengkap, dan juga terintegrasi dengan kawasan industri serta lokasi yang sangat strategis di Kawasan Emas Selat Sunda dengan Jalur Komunikasi Laut 1 (ALKI-1) yang telah menjadi koridor Jaringan Transportasi Eropa–Asia–Afrika," ungkap Akbar dalam keterangannya dikutip Senin 20 Juni.

Akbar menambahkan, KIP memiliki 2 terminal (Terminal Cigading 1 - Terminal Cigading 2), dengan total 17 dermaga, fasilitas pegudangan terintegrasi, terminal Batu Bara atau Cigading International Bulk Terminal (CIBT) dan Pusat Logistik Berikat.

Digitalisasi juga telah dilakukan oleh KBS dengan platfrom KIPoS untuk memudahkan pelanggan mengakses booking online, monitoring bongkar/muat kargo secara real time, mendapatkan jaminan keamanan menggunakan sistem Gate Access sehingga hanya kargo yang telah registrasi yang dapat masuk dan keluar kawasan pelabuhan.

"KBS juga berkomitmen untuk menjadi pelabuhan yang ramah lingkungan (EcoPortS), dan konsisten berupaya dalam pelestarian lingkungan, pengelolaan energi, pemberdayaan masyarakat dan implementasi management lingkungan," terang Akbar.

BMF merupakan salah satu bentuk implementasi dari MoU Kerjasama Kemaritiman antara RI-Belanda dan High level meeting dengan Perusahaan Maritim dan Perusahaan Pembiayaan Belanda Dipimpin oleh Presiden Konfederasi Industri dan Pengusaha Belanda VNO-NCW Ms. Ingrid Thijssen dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.