Jamin Stok BBM Aman Menjelang dan Setelah Mudik Lebaran, Kepala BPH Migas: Sudah Kami <i>Monitoring</i>
BPH Migas tengah memantau ketersediaan BBM. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) Erika Retnowati memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) periode Lebaran Idulfitri 1443 H dalam kondisi yang aman.

Ia merinci, untuk BBM jenis RON 90 atau Pertalite tercatat masih terdapat stok sebanyak 17 hari, Pertamax 32 hari, BBM jenis Turbo 59 hari, Solar 19 hari, Pertadex 74 hari dan avtur mencapai 42 hari. Sementara itu minyak tanah mencapai stok 37 hari.

"Kami dari BPH Migas dan Kementerian ESDM sudah melakukan monitoring dan kami melihat stok BBM ini cukup. Aman. Kami sudah lihat ke depo dan SPBU, sudah cukup untuk 21 hari," ujar Retno dalam Energy Corner, Senin 25 April.

Sementara itu untuk volume BBM, Retno memperkirakan lojakan konsumsi terutama akan terjadi di jalurjalur mudik Pulau Jawa dan Sumatera termasuk di daerah wisata. Untuk itu pihaknya telah membentuk Posko untuk penyaluran BBM yang akan mulai bertugas hari ini 25 April hingga 11 Mei mendatang.

"AKan kami pantau setiap hari dari kesiapan sampai penyaluran BBM,"imbuh Retno.

Retno juga memperkirakan akan terjadi lonjakan konsumsi BBM sekitar 29 persen pada H-2 arus mudik dan saat arus balik diperkirakan akan mencapai 36 persen.

"Hari raya sendiri juga akan tinggi karena saat pulang kampung orang-orang akan jalan dengan keluarganya. Kami perkirakan juga akan cukup tinggi di situ," kata Retno.

Meski terjadi lonjakan, Erika mengaku tidak akan mnambah kuota BBM karena dinilai sudah mencukupi kebutuhan untuk 21 hari ke depan. Untuk itu, ia juga akan melakukan pengaturan agar stok yang ada bisa mencukupi kebutuhan harian konsumsi BBM masyarakat.

Tak hanya itu, ia juga memastikan tidak ada pembatasan dalam pembelian BBM jenis Pertalite tidak akan dibatas selama hari raya Idulfitri tahun ini. Meski begitu BPH migas saat ini tengah menyiapkan regulasi lanjutan agar kuota Pertalite tak jebol, terutama setelah ditetapkan sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP).

"Tidak akan ada pembatasan dalam pembelian, jadi silakan masyarakat membeli sesuai dengan kebutuhan masing-masing," pungkasnya.