Pengelola Pizza Hut Indonesia Bakal Merambah ke Platform Digital, tapi Masih Tunggu Restu Pemegang Saham
Ilustrasi. (Foto: Dok. Pizza Hut Indonesia)

Bagikan:

JAKARTA - Pengelola Pizza Hut Indonesia, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) berencana merambah kegiatan usaha di bidang platform digital. Aksi korporasi ini bertujuan akan meningkatkan kinerja perseroan ke depan.

"Kami melihat peluang usaha dengan menambah bidang usaha platform digital tersebut. Ada pun tujuan penambahan kegiatan usaha ini untuk komersial," jelas manajemen Sarimelati Kencana dalam keterangan resmi, dikutip Kamis 9 Desember.

Ekspansi bisnis tersebut akan dilaksanakan setelah memperoleh restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 13 Januari 2022. Namun manajemen belum merinci secara detail tentang platform digital yang bakal dikembangkan.

Manajemen perseroan menyebutkan bahwa rasio keuangan perseroan periode 2022-2026 akan membaik dengan ekspansi bisnis tersebut. Kegiatan usaha bari ini diyakini bisa mendongkrak kinerja keuangan perseroan secara rata-rata dari tahun ke tahun.

Di periode tersebut, margin laba usaha diperkirakan naik menjadi 9,94 persen. Kemudian, margin laba operasional 5,94 persen, dan margin laba bersih sekitar 4,74 persen.

Hingga kuartal III 2021, Sarimelati Kencana berhasil mencatatkan laba sebesar Rp13,3 miliar, dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya dengan kerugian Rp8,62 miliar.

Kenaikan laba tersebut terjadi di saat penjualan neto perseroan turun menjadi Rp 2,5 triliun, dibandingkan kuartal III 2020 sebesar Rp2,6 triliun. Perolehan kuartal III 2021 dikontribusi dari pihak ketiga, yakni makanan Rp2,38 triliun dan minuman Rp119 miliar.

Adapun beban pokok penjualan perseroan turun menjadi Rp861 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat Rp927 miliar. Hal ini membuat laba kotor menjadi Rp1,64 triliun dari sebelumnya Rp1,73 triliun.

Laba operasi perseroan tercatat mengalami peningkatan menjadi Rp44,4 miliar di kuartal III 2021 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp13,12 miliar. Sedangkan laba sebelum pajak berhasil dibukukan Rp20,04 miliar dari September 2020 yang mencatatkan rugi sejumlah Rp7,08 miliar.

Pada 2022 mendatang, perseroan berencana melanjutkan penambahan jumlah gerai di sejumlah wilayah, yakni Jawa-Bali dan Indonesia Timur. Sedangkan target penambahan 50 gerai tahun 2021 diharapkan dicapai akhir tahun ini.