Tim Evakuasi WNI Alami Kejadian Ini, Menlu : Proses Evakuasi Dilakukan Pararel
Proses evakuasi WNI itu dilakukan secara paralel. (foto: Humas Kemenlu)

Bagikan:

JAKARTA – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengungkapkan detik-detik menegangkan upaya evakuasi WNI yang terjebak konflik bersenjata di Afghanistan sejak pesawat TNI AU diberangkatkan.

Mulanya, pesawat evakuasi TNI AU berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada 18 Agustus, kemarin pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB.

"Briefing terakhir dilakukan 04.50 dan saya secara resmi melepas keberangkatan tim," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers menyambut kedatangan 26 orang dari Afghanistan, Sabtu 21 Agustus, dinihari tadi.

Pesawat dengan misi khusus itu melewati rute Jakarta-Aceh-Kolombo-Karachi- Islamabad-Kabul. Retno mengungkapkan, dari awal keberangkatan, pesawat memang dirancang untuk bermalam di Islamabad. Ini merupakan rute terbaik dengan keamanan yang lebih terjamin.

"Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa penerbangan Islamabad-Kabul sangat pendek yaitu 1 jam atau kurang dari 1 jam dan pesawat dapat bergerak cepat jika kesempatan landing diberikan sewaktu-waktu," katanya.

Retno menjelaskan, proses evakuasi WNI itu dilakukan secara paralel. Tidak satu persatu. Karenanya, saat pesawat TNI AU sedang mengudara di langit Jakarta-Islamabad, pihaknya justru sibuk mengurusi perizinan yang masih tersisa.

"Termasuk izin lintas udara dan izin landing di Kabul. Alhamdulillah izin lintas udara sudah semuanya dapat diperoleh dan pesawat mendarat di Islamabad pada 18 Agustus pukul 20.27 waktu setempat," katanya.

Begitu juga dengan upaya koordinasi dengan otoritas bandara Hamid Karzai, Kabul agar pesawat TNI AU diberi slot untuk landing di Bandara Hamid Karzai pada 19 Agustus pagi pukul 04.10 waktu setempat. Tetapi, setelah dapat izin, tiba-tiba saja slot itu ditarik lagi dan izin mendarat ditunda.

"Dengan situasi baru tersebut kita harus mengurus izin baru lagi. Pada tanggal 19 Agustus pukul 11. Saya kembali memimpin Rakor yang diikuti tim Jakarta-Islamabad dan Kabul guna melakukan asesmen kondisi di Afghanistan, mendetailkan kembali rencana evakuasi serta upaya untuk Mendapat izin landing yang baru. Kita juga memutuskan bahwa pesawat tetap menunggu di Islamabad," ungkapnya.

Dia menambahkan, pada tanggal 20 Agustus dinihari, diperoleh informasi izin landing yang baru telah diperoleh. Tim evakuasi langsung melakukan persiapan. Pesawat TNI AU berangkat menuju Kabul pada pukul 04.10 dan tiba di Kabul 05.17. Rencana awal, pesawat hanya berhenti selama 30 menit. Namun kembali terjadi dinamika sehingga pesawat berada di bandara Kabul selama kurang lebih 2 jam.

"Pesawat TNI AU terbang dari Kabul pukul 07.10 dan tiba di Islamabad pukul 08.11 waktu setempat untuk melakukan pengisian bahan bakar dan kemudian kembali terbang. Menggunakan rute yang sama saat keberangkatan," ujarnya.