JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka stagnan pada perdagangan Selasa 9 Juni. Rupiah dibuka masih sama seperti penutupan kemarin, yakni di level Rp13.885 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, meskipun rupiah sedikit melemah kemarin terhadap dolar AS, tapi belum menghilangkan potensi penguatan hari ini.
"Sentimen positif terkait pembukaan ekonomi kembali di tengah pandemi masih membayangi pergerakan harga aset berisiko," ujar Ariston kepada VOI.
Kemarin, kata Ariston, bursa saham global menguat karena sentimen positif tersebut. Pasar berekspektasi ekonomi akan segera pulih dengan pembukaan ekonomi tersebut.
"Data tenaga kerja AS yang positif Jumat lalu menjadi salah satu bukti awal, Apalagi perekonomian saat ini juga masih didukung oleh stimulus bank sentral dan pemerintahan," jelasnya.
Rupiah menurut Ariston, masih berpotensi menguat ke area support Rp13.700 dengan potensi resisten Rp14.000 per dolar AS.
Di Asia, mata uang negara-negara Asia lainnya selain rupiah bergerak bervariasi. Won Korea Selatan menguat 0,59 persen, yen Jepang menguat 0,25 persen, baht Thailand menguat 0,15 persen dan rupee India menguat 0,04 persen terhadap dolar AS.
Sementara itu, dolar Hong Kong melemah 0,001 persen, peso Filipina melemah 0,01 persen, yuan China melemah 0,05 persen, dan dolar Singapura melemah 0,07 persen terhadap dolar AS.