Presiden Putin Ungkap Provokasi di Laut Hitam, Ada Kapal Perusak Inggris hingga Pesawat Pengintai AS
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Wikimedia Commons/The Presidential Press and Information Office)

Bagikan:

JAKARTA - Insiden dengan kapal perusak berpeluru kendali Inggris Defender di lepas pantai Krimea adalah provokasi yang jelas, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan selama sesi tanya jawab tahunannya pada Hari Rabu 30 Juni.

Dikatakan sebagai provokasi, sebab insiden tersebut tidak sendirian, dengan Presiden Putin menyebut Amerika Serikat di saat bersamaan juga mengerahkan pesawat militernya. 

"Ini, tentu saja, sebuah provokasi, yang sangat jelas. Apa yang ingin ditunjukkan oleh para provokator ini dan tujuan apa yang ingin mereka capai? Pertama-tama, (provokasi) itu komprehensif dan tidak hanya dipentaskan oleh Inggris. tetapi juga oleh Amerika Serikat," sebut Presiden Putin mengutip TASS Rabu 30 Juni. 

"Karena kapal perang Inggris memasuki perairan teritorial kami pada sore hari, sementara pagi-pagi sekali, pada pukul 07:30, sebuah pesawat pengintai strategis AS lepas landas dari lapangan terbang NATO di Yunani, dari Kreta, saya percaya menerima laporan tentang itu. Kami melihat dan mengamatinya dengan jelas," sambung Presiden Putin. 

Intrusi kapal Inggris ke perairan teritorial Rusia di Laut Hitam mengejar tujuan pengintaian, kata Presiden Rusia Vladimir Putin. 

"Jelas bahwa kapal perusak itu menyusup dalam mengejar tujuan militer, mencoba mencari tahu dengan bantuan pesawat pengintai apa tindakan balasan angkatan bersenjata kita terhadap provokasi semacam ini, untuk melihat fasilitas apa yang diaktifkan, di mana mereka berada. dan bagaimana mereka bekerja. Kami memang melihat itu dan tahu itu, jadi kami hanya mengungkapkan informasi yang kami anggap tepat," paparnya seraya 'meminta maaf' kepada militer karena mungkin telah membuka informasi rahasia.

vladimir putin
Ilustrasi Kapal perang HMS Defender Inggris. (Wikimedia Commons/L Phot Des Wade MOD)

Presiden Putin juga mengatakan, dia melihat komponen politik dalam insiden itu, yang terjadi tak lama setelah dia bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Jenewa.

"Pertemuan di Jenewa baru saja terjadi, jadi mengapa provokasi ini diperlukan, apa tujuannya?" tanya Presiden Putin, menggarisbawahi masyarakat (Barat) tidak menghormati pilihan Krimea untuk bergabung dengan Federasi Rusia."

Pada saat yang sama, Presiden Putin mengecilkan tingkat keparahan konsekuensi potensial dari insiden itu.

"Bahkan jika kita telah menenggelamkan kapal perusak Inggris di dekat Krimea, tidak mungkin dunia berada di ambang Perang Dunia Ketiga," yakin Presiden Putin.

Kondisi perbatasan Rusia di Kawasan Laut Hitam memanas pekan lalu. Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pada 23 Juni bahwa Armada Laut Hitam bersama dengan penjaga perbatasan dari Layanan Keamanan Federal (FSB) menghentikan pelanggaran perbatasan negara oleh kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut Inggris HMS Defender (D36) di lepas pantai Fiolent Cape Krimea.

Kapal perang Inggris berlayar tiga kilometer ke perairan teritorial Rusia. Sebuah kapal penjaga Rusia melepaskan tembakan peringatan sementara sebuah pembom Su-24M menjatuhkan bom di jalur kapal perang Inggris untuk mengusirnya keluar dari perairan Krimea.

Selain ada pesawat pengintai strategis AS seperti disebutkan Presiden Putin, Rusia juga 'mengusir' keluar Fregat HNLMS The Evertsen (F805) milik Belanda dari wilayah perairan yang sama pada 24 Juni, sehari setelah insiden HMS Defender. 

Di akhir pekan lalu, Armada Laut Hitam Rusia kembali siaga, saat kapal perusak rudal berpemandu Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) USS (DDG-71) Ross yang memasuki wilayah Laut Hitam, Sabtu 26 Juni.

Armada Keenam Angkatan Laut AS mengumumkan, kapal perusak AS memasuki Laut Hitam pada hari Sabtu, untuk ambil bagian dalam latihan militer multinasional Sea Breeze 2021.