Kata Satgas COVID-19 Soal Penggunaan Masker Ganda
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito (Foto: dok BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Banyak ahli menyarankan penggunaan masker ganda untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang kian meningkat akhir-akhir ini. Hal ini dilakukan sebagai langkah meminimalisis resiko penularan. 

Kendati begitu, penggunaan masker dobel tidak bisa dilakukan sembarangan karena akan mengganggu fungsi masker. Pasalnya, menggunakan masker medis dua sekaligus tidak akan bisa meningkatkan kemampuan filtrasi masker

"Jangan gabungkan 2 masker medis secara bersamaan," ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers BNPB dilansir era.id, Senin, 28 Juni. 

"Sebab masker medis tidak dirancang untuk bisa digunakan 2 lapis secara bersamaan karena tidak meningkatkan kemampuan filtrasi dan kesesuaian masker," sambungnya.

Wiku juga mengatakan, jenis masker KN95 juga tidak disarankan untuk digunakan rangkap baik dengan jenis masker yang sama atau berbeda sebagai lapisan pertama atau kedua.

Namun untuk meningkatkan fungsinya, lanjut dia, masker medis bisa digunakan dobel dengan masker kain. Dia menyebut hal ini telah dibuktikan dalam penelitian. Masker medis bisa dijadikan lapisan pertama, kemudian dirangkap dengan masker kain.

"Kombinasi masker ganda memberikan perlindungan jauh lebih baik bagi pemakainya dan orang lain dibandingkan memakai masker kain saja, atau masker medis saja," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Wiku menegaskan hal yang terpenting adalah setiap orang wajib memakai masker untuk melindungi diri dan orang lain dari risiko penularan COVID-19.

Apa pun jenis masker, pastikan masker menutupi hidung dan mulut dengan baik agar celah udara bisa diminimalkan. "Masker bekerja paling baik saat semua orang memakainya," ucapnya.

"Tapi tidak semua masker memberikan perlindungan yang sama. Seberapa baik masker, seberapa kuat masker menyaring udara, dan berapa lapis yang dimilikinya, semua penting untuk dipertimbangkan saat memilih masker," ucapnya.