Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Edi Sumantri mengaku anggaran belanja tidak terduga (BTT) yang ada dalam APBD DKI saat ini tersisa Rp84,76 miliar.

Diketahui, saat awal pandemi berlangsung, Pemprov DKI memiliki anggaran BTT sebesar Rp2,13 triliun. Akhirnya, di pertengahan tahun 2020, DKI mulai membelanjakan BTT hingga anggarannya menipis.

"BTT kita Rp84,7 miliar sisanya. Saya laporkan bahwa angka ini merupakann angka kritis. Kalau nanti ada perkembangan, akan saya laporkan," kata Edi pada Rabu, 23 Juni.

Edi menjelaskan, pengurangan anggaran BTT disebabkan adanya pengalihan anggaran ke program belanja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang berkaitan dengan penanganan COVID-19, perlindungan sosial, dan pemulihan ekonomi.

Hal ini mengikuti Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 17/PMK.07/2021 tentang pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun Anggaran 2021 dalam Rangka Mendukung Penanganan Pandemi Covid-19 dan Dampaknya. 

Dari BTT Rp2,13 triliun, mengalokasikan belanja kesehatan sebesar Rp1,23 triliun, alokasi belanja untuk perlindungan sosial sebesar Rp1,43 triliun dan dukungan ekonomi daerah sebesar Rp991,2 miliar. 

Belakangan, BPKD menerima pengembalian saldo BTT yang sebelumnya hendak digunakan Dinas Sosial dan Dinas Perhubungan sebesar Rp53 miliar terkait program penanganan COVID-19. Dengan demikian, sisa saldo BTT DKI Jakarta berada di angka Rp84,76 miliar.