JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio mengatakan pada Hari Selasa, sekarang saatnya Moskow dan Kyiv menyampaikan proposal konkret untuk mengakhiri perang di Ukraina, memperingatkan AS akan mundur sebagai mediator jika tidak ada kemajuan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Tammy Bruce mengutip Menlu Rubio mengatakan, waktunya telah tiba saat "proposal konkret perlu disampaikan oleh kedua pihak tentang cara mengakhiri konflik ini."
"Bagaimana kita melanjutkan dari sini adalah keputusan yang sekarang menjadi milik Presiden. Jika tidak ada kemajuan, kami akan mundur sebagai mediator dalam proses ini," kata Bruce dalam jumpa pers rutin, merujuk pada Presiden Donald Trump, yang telah berupaya mengamankan kesepakatan untuk mengakhiri konflik, melansir Reuters 30 April.
Belakangan, diplomat AS John Kelley pada pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyalahkan Rusia atas pertumpahan darah yang terus berlanjut, dengan mengatakan, Rusia "sangat disayangkan" telah melakukan serangan besar-besaran yang "menyebabkan hilangnya nyawa yang tidak perlu, termasuk warga sipil yang tidak bersalah."
"Saat ini, Rusia memiliki peluang besar untuk mencapai perdamaian yang langgeng," kata Kelley, sambil menambahkan beban untuk mengakhiri perang ada di tangan Rusia dan Ukraina.
"Terserah kepada para pemimpin kedua negara ini untuk memutuskan apakah perdamaian mungkin terjadi. Jika kedua belah pihak siap untuk mengakhiri perang, Amerika Serikat akan sepenuhnya mendukung jalan mereka menuju perdamaian yang langgeng," tandasnya.
Baik Kyiv maupun Moskow telah berupaya menunjukkan kepada Presiden Trump, mereka membuat kemajuan menuju tujuannya untuk mencapai kesepakatan perdamaian yang cepat, setelah AS berulang kali mengancam akan menghentikan upaya perdamaiannya, tetapi di Perserikatan Bangsa-Bangsa keduanya saling menyalahkan karena melanjutkan perang.
BACA JUGA:
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Hari Senin mengumumkan gencatan senjata tiga hari dari 8-10 Mei untuk menandai peringatan 80 tahun kemenangan Uni Soviet dan sekutunya dalam Perang Dunia Kedua.
Di sisi lain, Ukraina mempertanyakan mengapa Moskow tidak menyetujui seruan Kyiv untuk gencatan senjata yang berlangsung setidaknya 30 hari dan segera dimulai.
Bruce mengatakan kepada wartawan, Washington menginginkan "gencatan senjata yang lengkap dan langgeng serta mengakhiri konflik" bukan "momen tiga hari sehingga Anda dapat merayakan sesuatu yang lain."