Bagikan:

JAKARTA - Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Hari Rabu meminta kelompok militan Hamas untuk menyerahkan tanggung jawab atas Jalur Gaza, menyerahkan senjatanya kepada Otoritas Palestina dan mengubah dirinya menjadi partai politik.

Presiden Abbas menyampaikan pernyataannya dalam pidato saat menghadiri pertemuan di Kota Ramallah, Tepi Barat, di mana ia diharapkan akan menunjuk penggantinya, sebagai bagian dari upaya untuk menjawab keraguan internasional atas kelangsungan hidup Otoritas Palestina di saat yang kritis bagi kawasan tersebut.

"Hamas harus menyerahkan tanggung jawabnya di Gaza dan menyerahkan senjatanya kepada Otoritas Palestina dan berubah menjadi partai politik," kata Presiden Abbas, melansir Reuters 23 April.

Dikutip dari WAFA, Presiden Abbas hari ini memimpin pertemuan Komite Sentral Fatah di kantor kepresidenan Ramallah.

Hamas sendiri diketahui telah menolak seruan dalam beberapa bulan terakhir oleh Israel dan Amerika Serikat untuk meletakkan senjatanya.

Sebelumnya, Presiden Abbas mengkritik serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober 2023, yang menurutnya memberi Israel dalih untuk menghancurkan Gaza.

Israel melancarkan kampanye militernya terhadap Hamas di Gaza, setelah serangan yang dipimpin Hamas dan menewaskan sekitar 1.200 orang dan 250 lainnya disandera, menurut perhitungan Israel.

Sementara itu, sumber medis di Gaza mengonfirmasi, jumlah korban tewas Palestina di wilayah kantong itu telah mencapai 51.305 orang dan 117.096 lainnya luka-luka sejak konflik terbaru pecah tahun 2023. Mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan.

Menurut sumber yang sama, jumlah korban tewas sejak Israel memulai kembali genosida pada 18 Maret, setelah gencatan senjata selama dua bulan, juga meningkat menjadi 1.783 orang, di samping 4.683 orang lainnya yang terluka.

Hamas, yang menentang upaya Presiden Abbas dalam menciptakan perdamaian dengan Israel, menuduh Ia menindak tegas kelompok militan di Tepi Barat yang diduduki Israel. Hamas tidak segera mengomentari pernyataan terbaru Presiden Abbas.

Presiden Abbas diketahui mendesak para pemimpin dunia untuk memaksa Israel mengakhiri perang di Gaza, menarik pasukannya dan mengakhiri aktivitas permukiman Yahudi, seraya menambahkan tidak akan ada perdamaian sampai Palestina mendirikan negara di perbatasan yang berlaku sebelum perang Timur Tengah 1967.